SUARA CIANJUR ■ MATSAMA (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah) berlangsung begitu meriah di MTs Ma’arif NU Tanjungsari. Jalan Umar Shodiq No. 78 Tanjungsari Jenangan Ponorogo, alamat lengkapnya. Kegiatan MATSAMA (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah) resmi dibuka pada hari selasa.
Gemuruh tepuk tangan seluruh warga madrasah beriringan dengan penerbangan balon melengkapi keriuhan dan kebahagiaan pagi itu.
“Sedikit perubahan konsep acara untuk tahun ini, selain untuk memupuk keakraban antar siswa, kami juga berbagi kebahagiaan dengan sesama,” tutur Binti wali kelas VII (18/07/2019).
Setelah sukses dengan rangkaian acara di hari pertama dan ke dua pelaksanaan MATSAMA (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah) tibalah waktu yang ditunggu-tunggu. Di mana seluruh siswa bersama-sama meramaikan kegiatan outbond bernuansa keindahan alam.
Sejak pagi keceriaan sudah terpancar dari raut wajah para siswa. Berbagai persiapan terkait teknis kegiatan dan peralatan yang diperlukan telah selesai. Tentunya, berkat kerjasama yang baik antara siswa kelas VIII dan IX sebagai panitia dan bapak/ibu guru yang senantiasa memberikan pendampingan.
“Sebab sudah menjadi tradisi di sekolah ini bahwa jalinan komunikasi antara siswa dengan guru sangatlah erat,” tutur Debi Widodo kamad MTs Ma’arif NU Tanjungsari disela kesibukannya pagi itu.
Kegiatan dimulai dengan Sholawatan bersama.
Untuk memaksimalkan kegiatan, para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Di mana setiap kelompok akan diberi tantangan untuk menyelesaikan suatu rintangan. Diperlukan kekompakan dan kerjasama yang baik antar siswa dalam setiap kelompok, tentunya. Rintangan tersebut terletak pada empat posko. Dengan jalan yang berliku dan menanjak yang harus dilalui siswa melengkapi keseruan kegiatan.
Di posko empat, seluruh kelompok berbaur bersama, melukis canda tama ditengah semilir angin yang menyejukkan untuk menyelesaikan beberapa permainan. Mulai dari estafet air, rantai karet dan beberapa permainan seru lainya memecah keheningan ditengah perbukitan.
Uniknya dalam permainan ini, bagi kelompok yang memenangkan setiap permainan mendapat hadiah berupa bingkisan sembako. Siswa diberi kesempatan untuk memberikan bingkisan itu kepada warga yang dirasa layak untuk menerima. Sehingga, secara tidak langsung, melalui kegiatan tersebut siswa dilatih untuk senantiasa berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Berbagi tidak harus dengan sesuatu yang mewah, namun sesuatu itu meskipun sederhana akan sangat luar biasa manfaatnya, jika kita tulus ikhlas memberikannya. Dengan wajah ceria, mereka mendatangi rumah warga.
“Selama MATSAMA semua kegiatannya seru dan menyenangkan, sangat jauh dari rasa menjenuhkan,” ungkap Adit siswa kelas VII pagi itu.
Dipenghujung kegiatan terpilihlah Widodo sebagai raja MATSAMA dan Mifta sebagai ratunya. Sungguh seru sekali bukan?
(Renita Ayu Kumalasari/ Guru Bahasa Indonesia/ MTs Ma’arif NU Tanjungsari).