SUARA CIANJUR ■ Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengapresiasi keberadaan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) dalam sumbangsihnya di bidang sarana transportasi.
Apresiasi itu diwujudkan dengan pemberian dua penghargaan kepada walikota dan Direktur PPI saat melakukan kunjungan kerja di PPI Madiun, Jawa Timur, Jumat (9/10/2020).
Menhub, Budi Karya Sumadi mengatakan, ada pun dua penghargaan itu pertama diberikan kepada Walikota Madiun, Maidi atas dukungan pengembangan SDM Perkeretaapian dan fasilitas gedung PPI di Madiun. Kedua, penghargaan diberikan kepada Direktur PPI di Madiun atas inovasi dan penelitian di bidang teknologi perkeretaapian di Madiun.
"Sekali lagi kami mengapresiasi apa yang sudah dicapai. Kalau basic dari pemikiran itu sudah ada pada anak-anak kita, dengan mudah kita bisa mengaplikasikannya dalam aplikasi yang berdaya guna untuk masyarakat Indonesia,” jelas Sumadi.
Lebih lanjut Sumadi, pembangunan SDM merupakan kunci keberhasilan dan kemajuan Indonesia. Karenanya ia mendorong peningkatkan SDM unggul di segala bidang. Apalagi di era revolusi Industri 4.0 membutuhkan keahlian tertentu. Ia menyatakan, teknologi yang berhasil diciptakan oleh taruna PPI di Madiun kedepan bisa dimanfaatkan oleh PT KAI dan industri lain.
“Teknologi yang sudah ditemukan anak bangsa menjadi kewajiban bagi kita untuk melakukan hilirisasi dan akhirnya kemampuan anak bangsa itu bisa dipergunakan untuk keperluan yang praktis," pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Madiun, Maidi mendukung penuh keberadaan PPI di Madiun. Hanya saja yang menjadi PR yakni perbaikan akses masuk menuju PPI. Termasuk area persawahan milik pemkot di sekitar gedung PPI tidak menutup kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mendukung program PPI di Madiun.
“Dengan adanya PPI ini Kota Madiun bisa dikenal dari beberapa negara khususnya daerah tingkat II se Indonesia sudah banyak calon-calon taruna yang mendaftar kesini. Maka terimakasih sekali kehadiran pak Menhub di Kota Madiun bisa memberi semangat kita bersama,” terangnya.
Maidi mengakui, pandemi covid-19 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap proses pembelajaran taruna maupun mahasiswa. Padahal, pemkot mengizinkan kegiatan yang melibatkan mahasiswa dan taruna asalkan mengikuti protokol kesehatan pencegahan covid-19. Dengan begitu, perekonomian di Kota Madiun tidak stagnan. (KI)
