SUARA CIANJUR ■ Lima daerah di Jabar mengalami peningkatan angka kemiskinan selama pandemi Covid-19. Kelima daerah tersebut yakni Kabupaten Kuningan, Indramayu, Sumedang, Kabupaten Cianjur, dan Kota Cirebon.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Jabar, Dodo Suhendar mengatakan, pandemi Covid-19 jadi penyebab meningkatnya kelompok warga miskin baru di berbagai daerah.
“Banyak pegawai yang dirumahkan sementara waktu meski sekarang ada yang dapat bekerja kembali. Pada bulan Oktober 2020 lalu, angka kemiskinan kembali meningkat menjadi 8,6 persen," ucap Dodo seperti dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Padahal menurut dia, pada September 2019 angka kemiskinan di Jabar hanya 6,8 persen dan telah turun dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 7,6 persen.
Guna mengatasi kemiskinan, pihaknya kini sedang memaksimalkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dimiliki. Pengambilan data tersebut dilakukan pemerintah tingkat desa maupun kelurahan dan dilaporkan ke Dinsos kabupaten/kota, lalu ke Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Sosial (Sosial).
"Jadi by name by address sudah ada. Ini yang selalu diperbaharui dan harus. Meskipun tidak semua kabupaten/kota memperbaharui data," jelasnya.
Pihaknya mendorong kepada Dinsos kabupaten/kota untuk selalu memperbaharui DTKS. Pasalnya, penerima bantuan bisa saja telah meninggal maupun pindah rumah.
"Itu perlu dilakukan untuk mengefektifkan program-program agar bantuan tepat sasaran," ujarnya.
Dodo menambahkan, guna mengatasi angka kemiskinan akibat pandemi Covid-19, Dinsos Jabar dengan Kemensos akan memaksimalkan program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Sosial Tunai (BST). (sumber: rmol)