SUARA CIANJUR ■ Warga disekitar rumah kontrakan di Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, digegerkan dengan peristiwa pembunuhan. Seorang perempuan paruh baya yang dikenal masyarakat sebagai penjual bubur, ditemukan tergeletak di pintu kamar kontrakan bersimbah darah, pada Rabu (8/9/2021)
Saksi mata Wahyu (27), pekerjaan buruh, warga Desa Karangkandri Kecamatan Kesugihan yang saat itu sedang berada di dalam kamar Kos menjelaskan bahwa dirinya mendengar ada orang teriak, kemudian ia keluar kamar dan melihat korban sudah bersimbah darah dan melihat pelaku memegang senjata tajam berupa parang.
"Kita bersama warga lainnya segera melaporkan kejadian ini kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas sehingga mereka dengan cepat datang dan mengamankan pelaku yang tak jauh dari lokasi kejadian," tuturnya.
Mendapat laporan warganya, dengan cepat Babinsa Koramil 18/Cilacap Utara Serka Ngalimin mendatangi lokasi kejadian dan segera mengamankan pelaku. Beberapa data dan saksi pun berhasil dikumpulkannya.
Korban dikenal bernama Wasitoh (43) yang mengontrak rumah di Jln. Kelinci Timur RT 4 RW 6 Kelurahan Mertasinga, meninggal dunia dan diduga digorok anaknya sendiri yakni RS (23) yang terjadi sekitar pukul 09.55 WIB di rumah kontrakannya.
"Menurut keterangan warga, kejadian ini bermula ketika korban dan juga pelaku terlibat keributan. Saat hendak dilerai, tiba tiba pelaku langsung menuju ke arah dapur dan mengambil golok dan dengan cepat menggorok leher korban, setelah korban bersimbah darah, pelaku kemudian keluar kontrakan dengan berjalan," jelas Serka Ngalimin.
"Begitu mendapat laporkan dari warga, kita Babinsa dan Bhabinkamtibmas dengan cepat menuju lokasi kejadian dan mengamankan pelaku yang tak jauh dari TKP, sedangkan korban segera kita evakuasi ke rumah sakit untuk segera dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan dilakukan pemulasaran jenazah agar bisa segera dikebumikan," tuturnya.
Sementara itu, menurut keterangan warga setempat, pelaku (RS (23) dikenal sebagai sosok pemuda pendiam dan jarang berinteraksi dengan tetangganya namun keluarga tersebut dikenal hangat dan tidak pernah terlihat ada perselisihan, sehingga warga sekitar pun cukup kaget dengan adanya peristiwa itu.
"Pelaku yang kita kenal memang pendiam, kebetulan sekeluarga itu pendatang bukan orang sini. Kalau tidak salah orang Tegal,” kata salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya.
Ia juga menyebutkan, pelaku selama ini tinggal bersama korban dan kedua adiknya. Sedangkan sang ayah merantau di luar kota. Keseharian dari pelaku sendiri yakni membantu korban berjualan bubur di sekitar pasar Palem Gading. ( Agus P )