SUARA CIANJUR | CIANJUR — Kepala BPBD Cianjur M. Fatah Rizal mengaku tidak tahu mengenai tenda Keluarga yang sudah disalurkan ke warga terdampak gempa. Padahal posisinya cukup strategis selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas proyek yang nilainya sekitar 3 milyar. Jum'at, (13/01/2023)
Kepala BPBD Cianjur, M. Fatah Rizal menyebutkan jika gagasan untuk menyediakan tenda keluarga berasal dari instansinya. Dipicu karena ketidaknyamanan pengungsi saat menghuni tenda komunal.
"Pada saat itu muncullah gagasan supaya pengungsi itu difasilitasi maka saya usulkan untuk pengadaan tenda dari dana donasi dalam kondisi darurat saat itu, " katanya
Namun saat disinggung lebih jauh mengenai pendistribusian, pria yang akrab disapa Rizal memberikan panjang lebar. Ia lebih memilih terkait dengan itu bisa ditanyakan langsung kepada anggota tim logistiknya.
"Terkait dengan pengadaan itu mengacu kepada LKPP karena dalam kondisi darurat. Tentang pendistribusian itu bisa ditanyakan langsung kepada anggota tim logistik saya, " paparnya.
Terpisah, Kadisnaker Endan Hamdani menjelaskan saat itu dirinya dimintai pendapat mengenai pengalamannya saat penanganan bencana non alam Covid 19. Hal itu dikaitkan dengan pengadaan barang di masa bencana alam gempa di Cianjur.
"Tentang pengadaan barang di masa bencana itu tidak diatur secara spesifik namun bisa dijadikan rujukan dari Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 13/2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat, " tegasnya.
Lalu saat disinggung tupoksi PPK , Endan menyebut BPBD Cianjur sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas pengadaan tenda itu. Termasuk
soal pendistribusian pun, PPK dianggap tahu dan sudah mempunyai datanya.
"Jadi data pendistrubusian teh masuk datanya ke PPK, penerimaannya, berita acaranya. Jadi salah kalau ada kata tidak tahu, sangat tidak etis karena itu tupoksinya, " tambahnya.
"Satuan komando logistik itu Ketuanya BPBD ex officio. Jadi kalau sampai tidak tahu keterlaluan sekali. Kenapa Dinas lain ikut mendistribusikan karena anggota divisi Logistik, " pungkasnya. (Her)