SUARA CIANJUR | CIANJUR — Dugaan pungli yang diduga pelakunya guru PPPK (P3K) terungkap setelah keberatan yang disampaikan Disdikpora Cianjur karena adanya pencatutan nama instansi, Anehnya Instansi yang di catut namanya nampak slow respon, padahal ini menyangkut nama baik Lembaga sedangkan isu dugaan pungli ini sudah jadi perbincangan publik. Minggu, (26/03/2023)
Dalam pesan WA berantai tertulis adanya kebutuhan input data melalui aplikasi sekoci. Setiap guru P3K dimintakan membayar biaya partisipasi yang nilainya 100 rb untuk disetorkan ke rekening TR.
"Ada sekitar 60 orang yang bayar ke kami bersama SP dan TR yang guru P3K tahap 2. Semua uangnya sudah dikembalikan ke orangnya langsung, ada buktinya juga," ujar oknum guru ER saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
ER tak membantah adanya pencatutan nama dinas oleh rekannya TR. Lantaran saat dirinya sedang sakit sehingga itu terjadi begitu saja.
"Memang itu ada kesalahan karena menyebutkan nama dinas tapi itu oleh TR karena saya sedang sakit. Justru itu kesalahan karena mengatasnamakan dinas tapi kita udah balikkan, dan untuk ratusan orang lainnya kita tidak tahu," dalihnya.
Terpisah, Staf Fungsional Kepegawaian Disdikpora Cianjur Rana Rusmana menyebutkan pihaknya menerima laporan adanya dugaan pungli. Patut diduga pelakunya oknum guru P3K yang Korbannya mencapai ratusan orang.
"Setelah lebaran ini kita akan lakukan pembinaan kepada guru P3K. Sebab informasi mengenai dugaan pungli untuk input data di aplikasi sekoci sudah ramai dan mendapat perhatian pimpinan juga. Sama sekali tidak membenarkan hal itu karena tidak ada perintah atau arahan kepada guru P3K siapapun juga,"timpalnya. (Red/Ysf)
