Suaracianjur.com | Cianjur, Berdasarkan hasil penelusuran Awak media suaracianjur.com dengan Warga Kp. Gunung Putri RT. 05/08 Desa Sukatani Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur dan Warga Kp. Pasir Kampung RT. 05/01 Desa Sukatani, terungkap alasan penolakan Warga Desa tersebut terhadap proyek Geothermal atau proyek energi terbarukan yang bersumber dari panas bumi.
Selain dampak kerusakan alam dan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, penolakan warga tersebut ternyata ada alasan lain, yaitu 7 Kearifan lokal yang di sakralkan warga akan terancam musnah serta tidak terbukanya pihak perusahaan terhadap Masyarakat sekitar yang menggantungkan penghidupanya pada keasrian lingkungan. Senin, (22/05/2023)
Kekhawatiran Warga tersebut di sampaikan oleh para Tokoh Masyarakat yang berkumpul di rumah salah satu Warga, di Kp. Gunung Putri. Minggu, 21 Mei 2023.
" Dari awal pihak Perusahaan beserta pendukungnya tidak terbuka kepada Kami tentang rencana ini, seharusnya mereka mengajak kita diskusi tentang dampak positif dan negatifnya, wajar dong kami ingin diajak diskusi karena kalau terjadi apa- apa kitalah yang bakal paling terkena dampaknya. " Beber H. Muhtar kepada awak media.
Hal senada disampaikan, Yusuf Thauziri (56) Tokoh Masyarakat Kp. Pasir Kampung RT. 05/01 Desa Sukatani, " Kami sudah sepakat menolak program Geothermal ini, pasalnya kami melihat daerah- daerah diluar Cianjur yang terkena program serupa alamnya rusak karena ekploitasi, contohnya Lapindo, akibat kesalahan dalam pengeboran bisa dilihat kan dampaknya seperti apa, kami bukan nya menolak akan kemajuan pembangunan tapi menurut kami nantinya akan banyak madorotnya daripada manfaatnya. Selain itu cobalah mereka pertimbangkan kembali rencana ini mengingat diatas sana itu banyak sekali kearifan lokal yang sangat kami sakralkan. " Pungkas Yusuf.
Berbanding lurus dengan yang disampaikan Yusuf, Cece Zaelani, (30) tokoh pemuda Desa Sukatani, ikut angkat bicara, " Betul diatas sana banyak sekali petilasan- petilasan para leluhur kita, yang notabene sebagai pendiri kota Cianjur ini, makanya kami sangat mengsakralkan petilasan tersebut, selain itu mereka tidak melibatkan kita dari awal, setiap kali ada pertemuan penjelasan mereka tentang Geothermal ini selalu berubah- ubah, sehingga kami jadi bingung dan hilang kepercayaan kepada mereka, kami warga tiga desa solid akan menolak program ini." Tandas Cece Zaelani.
Sementara itu ditempat yang sama Tokoh Pemuda sekaligus Tokoh spiritual Desa Sukatani, H. Dadang (35) warga Kp. Gunung Putri, secara lugas kepada Media menjelaskan, " Leluhur Kami selalu menjaga kelestarian alam ini melalui kearifan lokal, tujuannya agar alam ini tidak dirusak oleh tangan- tangan yang tidak bertanggung jawab, di atas sana (Gn.Gede-red) banyak sekali petilasan, Seperti Goa Petilasan Eyang Haji Suryakencana, Situs Budaya Leuwit salawe jajar atau lumbung padi, Petilasan Makom 2 Prabu Siliwangi, Batu dongdang, Batu Korsi, Sumur tujuh, Air Keramat dan petilasan- petilasan lainya, itulah kenapa kami bersikeras menolak agenda proyek ini, karena kami sangat menghormati tempat sakral tersebut, sebagai warisan budaya leluhur urang cianjur. " Papar H. Dadang. (Ark)