Suaracianjur.com | Cianjur Utara - Harga daging ayam negeri atau ayam buras, saat ini di pasar tradisional maupun pasar modern harganya tak terkendali, sehingga pedagang kerepotan menjual dengan harga jual 40 ribu perkilo, di sisi lain, konsumen pun sangat keberatan.
Sementara itu sejumlah kalangan menilai Pemerintah Daerah, khususnya Dinas terkait yang membidangi perdagangan, seakan melakukan pembiaran terhadap harga daging ayam, yang saat ini lepas kendali. Kamis, (22/6/2023)
Rudi Lazuardi, Sekjen Apddas. Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi, sekaligus sebagai pedagang daging ayam di pasar Cipanas, kepada Suaracianjur.com, membeberkan:
" Dulu, ketika harga daging ayam mahal, kita dengan dinas terkait turun langsung kroscek lapangan dengan Bapak H. Herman Suherman." Tuturnya.
Lanjut Rudi; " Akan tetapi sekarang jauh berbalik, seakan-akan dibiarkan harga lepas kendali. Pemerintah tak memiliki konsep system' pengendalian komoditi permanen, para pedagang daging ayam kerepotan menjual dengan harga jual 40 ribu perkilo, konsumen pun keberatan." Bebernya.
" Kami, Apddas kabupaten Cianjur, sangat perihatin atas sikap pemerintah ketika menyikapi gejolak kenaikan ayam yg begitu mahal di kabupatrn cianjur, harus nya bisa mematok harga di kisaran 35 - 38 agar konsumen dan pelaku usaha tidak kerepotan, kepada dinas terkait tolong tanggapi hal dan monitor ke lapangan." Tegas Rudi.