Suaracianjur.com | Cianjur - Pacet, Orang tua murid SMPN 2 Pacet bertanya keheranan, pasalnya dana PIP Kemendikbud untuk membantu biaya pribadi peserta didik, salah satunya untuk membeli perlengkapan sekolah, dana yang sudah cair diterima peserta didik di tarik kembali pihak sekolah.
Tentu saja hal itu menjadi pertanyaan para orang tua siswa, karena pihak sekolah hanya mengintruksikan pengumpulan kembali lewat chat aplikasi perpesanan WhatsApp tanpa alasan yang jelas kepada orang tua murid. Jum'at, (21/7/2023)
Kepada awak media Suaracianjur.com (Ia) 38 tahun orang tua siswa, warga desa ciputri, menjelaskan:
" Saya sangat heran, kok dana yang sudah kita terima harus ditarik kembali di kumpulkan di sekolah, apa mereka tidak percaya kepada kita, interuksi nya pun hanya melalui pesan singkat WhatsApp, tanpa ada penjelasan yang logis, ada apa, kenapa, kita jadi heran dan bertanya-tanya." Bebernya terlihat kesal
Terpisah, Kabid SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur (Helmi Halimudin, S.Pd) menanggapi hal itu menegaskan:
" Dengan dalih apapun pengumpulan kembali dana bantuan PIP di sekolah, itu tidak di benarkan, dana itu sepenuhnya diperuntukan untuk kebutuhan peserta didik, dan pencairan nya pun harus didampingi orang tua siswa." tegas Helmi
Lanjut Helmi; " Kita harus berprasangka baik kepada orang tua murid, biarkan dana itu mereka yang mengatur, saya percaya orang tua akan menggunakan dana itu sesuai peruntukannya, kalau memang ada kekhawatiran dari pihak sekolah datangi langsung ke rumahnya berikan pemahaman kepada orang tuanya," paparnya
Pihak sekolah SMPN 2 Pacet, melalui salah satu Pendidik (Dani) saat dihubungi awak media Suaracianjur.com, melalui sambungan aplikasi perpesanan WhatsApp, menuturkan:
" Maksud kami mengumpulkan kembali dana bantuan PIP tersebut, khawatir dananya di pergunakan untuk kebutuhan lain, nanti juga akan diserahkan kembali sambil memberikan pengarahan," jelas Dani
Lanjut Dani, " Selain itu peserta didik masih ada tunggakan ke sekolah, kami pun melihat ada peserta didik yang seragam Pramuka dan sepatunya sudah tidak layak pakai." Pungkas Dani
(Red)