Suaracianjur.com | Cianjur - Ketua PC TSK SPSI Kabupaten Cianjur Muhammad Anjar Izzudin, yang akrab dipanggil Jojo mendorong para pemangku kebijakan untuk lebih proaktif memperhatikan kebijakan management pabrik saat penerimaan tenaga kerja.
Menurut dia saat ini penerimaan buruh pabrik didominasi kaum perempuan, tentu hal itu akan menimbulkan dampak, dan itu menjadi salah satu faktor penyumbang tingginya angka perceraian dan perselingkuhan di Kabupaten Cianjur. Rabu, (26/7/2023)
Hal itu terungkap saat awak media suaracianjur.com mewawancarai Ketua PC TSK SPSI Kab. Cianjur Muhammad Anjar Izzudin yang akrab di sapa Jojo:
" Ma'af, kami bukan mempermasalahkan gender, tapi ini lebih ke kebijakan nya yang menjadi sorotan kami saat ini, hal ini pernah saya sampaikan di forum bersama Muspida, kita tidak melihat gendernya, kita melihat daripada dampaknya, akibat dari kebijakan management pabrik ini banyak sekali lelaki yang tidak mempunyai pekerjaan, karena kuota tenaga kerja untuk lelaki dipabrik-pabrik terbatas," beber Jojo
Lanjut Jojo; " Sehingga kebijakan pabrik-pabrik yang ada di kabupaten cianjur ini menjadi salah satu faktor penyumbang tingginya angka perceraian dan perselingkuhan, hal ini harus secepatnya mendapat perhatian dari pemangku kebijakan," urai Jojo
Saat di singgung media siapa yang bisa mendorong perubahan kebijakan management pabrik, kembali Jojo melanjutkan penuturannya:
" Tentu saja yang bisa mendorong perubahan ini Pemerintah Daerah melalui Dinas Tenaga Kerja, sebelumnya hal ini sudah kita sampaikan di forum terbuka kepada Muspida, tapi entah kenapa sampai saat ini pabrik-pabrik masih memakai kebijakan lama, mungkin bisa jadi pikir mereka kalau tenaga kerja perempuan tidak akan banyak tuntutan." Pungkas Jojo.
(Ark)