SUARA CIANJUR | CIANJUR - Dalam rangkaian acara perayaan hari keluarga nasional dan hari anak nasional di lapangan Prawatasari - Joglo Cianjur, di wawancarai sejumlah awak media saat sesi swa photo dan ramah tamah Bupati Cianjur (H. Herman Suherman) fokus berbicara tentang Stunting.
Banyak sekali topik bahasan yang dibahas Bupati Cianjur dalam rangkaian helaran kegiatan tersebut, namun Beliau memfokuskan tema kepada penanganan Stunting di Kabupaten Cianjur, terutama di daerah perkotaan, karena menurut Beliau lokus stunting ada di perkotaan. Selasa, (8/7/2023).
" Kami harap Ibu hamil itu dapat perhatian lebih dengan asupan gizi yang seimbang sehingga ketika bayi itu lahir dalam keadaan sehat, Ibu nya sehat dan anaknya tidak terkena stunting," ujar Bupati
" Kemudian kita bekerja sama dengan Departemen Agama agar tidak ada kasus pernikahan dini di Kabupaten Cianjur, pernikahan siri, untuk itu kami menggelar kegiatan nikah gratis untuk mengantisipasi kasus-kasus tersebut," beber nya.
Lanjut Bupati Cianjur; " Tadi sudah saya sampaikan, misalkan anak stunting itu Bapak Ibu nya masih segar, semangat, mereka tidak punya kemapuan kita didik, kita punya sepuluh ribu UMKM, apakah peralatannya, apakah modalnya, atau skil nya kita didik," tandas Bupati Cianjur
" Dengan begitu kedepan nya diharapkan menjadi keluarga yang mandiri, atau misalkan keluarga nya sudah tidak mampu kita daftarkan menjadi penerima manfa'at PKH maupun BPNT sehingga masalahnya menjadi clear," urai Bupati Cianjur.
Saat ditanya awak media, dimanakah lokus stunting itu berada atau di temukan, kembali Bupati Cianjur melanjutkan penjelasan nya:
" Lokus stunting itu ternyata ada di wilayah perkotaan, karena di kota itu ada abang-abang beca, kerja serabutan anaknya banyak, kalau di kampung kita menangani stunting mempunyai program pemberian pangan yang lokal, contoh dijangari ada ikan, contoh di Cikadu banyak umbi-umbian, jadi penanganan nya berbasis pangan lokal." Pungkas Bupati Cianjur H. Herman Suherman.
(Red)