SUARA CIANJUR | PAPUA - Kelompok Separatis Teroris (KST) di Wilayah Gome kembali melakukan aksinya dengan melakukan penembakan yang diarahkan Langsung kepada Komandan Satgas Mobile Yonif Raider 300/Bjw Kodam III Siliwangi, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga namun tidak berhasil, akan tetapi KST berhasil menembak tepat di dada dari ADC langsung Dansatgas Mobile Raider 300 Siliwangi a.n Pratu Rizky Ramdani, namun terlindung oleh rompi anti peluru yang dipakainya.
Dansatgas Mobil Raider 300 Kodam III/Slw, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga S.I.P, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Puncak Papua, Rabu (15/8/2023).
" Awal kejadian ini bermula ketika Dansatgas Mobile Yonif Raider 300/Bjw Kodam III Siliwangi akan melakukan kegiatan bakar batu bersama masyarakat disekitar wilayah Gome, dimana kegiatan ini memang sudah lama direncanakan oleh Satgas dengan masyarakat Gome dalam rangka memperingati HUT RI 17 Agustus 2023, bahkan Dansatgas Mobile Yonif Raider 300/Bjw akan menyumbangkan sejumlah 250 ekor ayam dan seluruh kebutuhan selama kegiatan bakar batu," tulis Dansatgas dirilis resminya kepada awak media Suaracianjur
" Bakar batu ini merupakan yang kedua kali dilaksanakan untuk membatu masyarakat di wilayah tersebut. Namun tepat sebelum acara dimulai tepatnya pada Pukul 09.25 WIT. Kelompok KST mengeluarkan tembakan yang mengarah Langsung kepada Dansatgas Mobile Raider 300/Bjw sesaat setelah sampai di Pos," urai Dansatgas.
" KST tidak menyadari bahwa seluruh ketinggian yang berada disekitar wilayah Gome telah dikuasai oleh Jajaran Personil Satgas Mobile Yonif Raider 300/Bjw. Sehingga seketika setelah Kelompok KST mengeluarkan tembakan maka dengan sigap seluruh Personil Satgas Yonif Raider 300/Bjw melakukan pengejaran terhadap kelompok KST tersebut," tegas Letkol. Inf. Afri Swandi Ritonga S.I.P.
Lanjut; " Letkol. Inf. Afri Swandi Ritonga S.I.P. Dalam kegiatan pengejaran tersebut Satgas 300 dibantu oleh Satgas Damai Cartenz Polri dan seluruh Apkam yang ada di Ilaga. Dalam pengejaran tersebut, Personel TNI-Polri memiliki kesulitan tersendiri karena harus berusaha secara maksimal untuk memisahkan antara masyarakat dan KST, " Beber Dansatgas.
" Karena memang KST selalu menjadikan masyarakat disekitar wilayah Gome sebagai Tameng hidup mereka untuk berlindung setelah melakukan aksinya. Ditengah pengejaran tersebut juga Dansatgas berupaya untuk memberikan penjelasan kepada masyarat sekitar dengan melakukan penggalangan secara humanis, bahkan ditengah pengejaran tersebut Dansatgas masih sempat memberikan Coklat kepada masyarakat terutama anak-anak," ungkapnya
Pada Saat Penyisiran dilaksanakan, Sampai dengan Markas KST, yang diperkirakan Markas KST Numbuk Telenggen, Pratu. Rizky Ramdani terkena tembakan di dada dan seketika Jatuh. Setelah dicek, Pratu Rizky masih sadar dan peluru tidak berhasil menembus Rompi Baja Anti Peluru yang dipakainya dan Kondisi terakhir sadar dan sehat.
" Keresahan masyarakat ini juga diungkapkan oleh masyarakat ditengah Personil Satgas Mobile Raider 300/Bjw melakukan pengejaran dan penyisiran disekitar wilayah Gome terhadap KST pasca kontak tembak yang dilakukan oleh Kelompok KST yang diduga adalah kelompoknya Numbuk Talenggen," papar Dansatgas.
" Pada nyatanya kegiatan dari Satgas Yonif Raider 300/Bjw sudah datang ke Kabupaten Puncak dengan maksud yang positif dengan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti teritorial, bakar batu bersama masyarakat, pengobatan gratis, Pembagian Alkitab, mengajar anak anak Sekolah di Pos karena Sekolah mereka dibakar KST dan masih banyak yang lain," tegas Dansatgas.
" Di indikasikan bahwa aksi ni merupakan aksi balas dendam dari kejadian pada tanggal 12 Agustus 2023 lalu dimana kelompok KST menembaki anak-anak sekolah yang sedang melaksanakan kegiatan Latihan Paskibraka di Lapangan Trikora Ilaga. Pada kejadian tersebut, seluruh Apkam di Ilaga dipimpin langsung Dansatgas Mobile Raider 300/BJW Kodam III/Silwangi melaksanakan Pengejaran sampai ke sarang mereka yang mengakibatkan satu Korban dipihak KST, namun berhenti di jembatan di Yakimaki menuju Mundidok dikarenakan cuaca hujan deras, sehingga seluruh Apkam melaksanakan Pemunduran," tandas Dansatgas.
Pada Kejadian di Gome ini, dapat dipastikan bahwa Markas KST Numbuk Telenggen sudah dikuasai TNI-Polri di Gome dan tidak ada korban jiwa di Pihak TNI, namun dapat dipastikan bahwa 3 orang dari Kelompok KST terkena tembakan oleh Personel Satgas Mobile Yonif Raider 300/Bjw.
" Karena KST mengalami kekalahan, KST membakar Rumah Jaga Tower Televisi di Kota Ilaga dan menembaki Pos Kotis Satgas 300/BJW di Ilaga. Kali ini KST menembaki POS dengan SMA N 1 Ilaga sebagai Tameng. Mendengar Kejadian tersebut, Satgas 300 Mundur," jelas Dansatgas.
" Namun pada Saat Pemunduran, Kelompok KST kembali menembaki Satgas 300 dan meneriaki dengan teriakan Perang sambil KST membakar Honai-Honai warga untuk membatasi Pandangan Personel Satgas 300. Seketika udara berasap, dan kali ini taktik KST berhasil. Truk yang mengangkut Satgas 300 terperosok dijalan yang licin karena jalan gelap asap ditambah hujan dan tanah berlumpur becek," urai Dansatgas.
" Sampai saat ini Truk 300 belum bisa dievakuasi. Satgas 300 berusaha meminta tolong ke warga yang bisa sebagai operator Heksavator, namun warga tidak ada yang bersedia dikarenakan takut bila diketahui membatu TNI, maka keluarga mereka akan di bunuh oleh KST. Taktik KST ini sudah biasa," papar Dansatgas.
" Bahkan KST sering mengancam akan membunuh masyarakat bila tidak bayar Upeti kepada mereka, seperti ancaman ke Pedagang Kios, ancaman kepada Petani bahkan Ancaman kepada Pegawai Rumah Sakit. Dari Memori HP yang didapat Satgas 300, terdapat video kekejaman dan kebiadaban KST terhadap warga Asli Papua yang berseberangan dengan mereka yang diperkirakan merupakan rekaman sekitar Bulan Desember 2022. File Video tersebut masih tersimpan pada Personel Satgas 300," ungkap Dansatgas.
" Saat ini Kondisi Rumah Tower Jaringan Telekomunikasi habis dilalap sijago merah akibat Ulah KST. Informasi yang didapat saat ini bahwa KST bersembunyi di Gereja Tanah Merah dan menjadikan Masyarakat sebagai Tameng, dan di Tanah Merah juga dicurigai sebagai Markas Tokoh KST Anton Tabuni. KST mengetahui bahwa TNI tidak akan pernah menyerang ke Gereja atau tempat ibadah dan tidak akan menyerang masyarakat. Disisi lain, Personel Apkam setempat siaga dan Jaringan telekomunikasi mati Total." Pungkas Letkol. Inf. Afri Swandi Ritonga S.I.P.
(Indrayama)