SUARA CIANJUR | JAKARTA - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri acara peresmian rumah pemenangan relawan di Menteng, Jakarta Pusat.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bercerita soal keputusannya bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan sejumlah organisasi relawan yang mendukungnya.
Dilansir detikNews, Prabowo awalnya mengatakan Indonesia berpeluang menjadi negara besar ke-4 di dunia pada 2045-2050. Menurutnya, hal itu bisa dicapai jika masyarakat Indonesia bersatu.
"Kita akan menjadi negara ke-4 terbesar di dunia, tetapi syaratnya, syaratnya adalah kita harus bersatu, bangsa Indonesia harus bersatu dan terutama para pemimpinnya harus mencontoh, kita harus bisa bekerja sama," kata Prabowo dalam sambutannya di Rumah Pemenangan Relawan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023), dikutip dari detikNews.
Prabowo lalu menyebut Presiden Jokowi selaku pemenang pemilu 2019 justru mengajak dirinya ke pemerintahan.
"Hari ini telah ditunjukkan oleh Pak Joko Widodo, pada tahun 2019 beliau menang tetapi beliau langsung mengajak saya, rival yang beliau kalahkan, diajak untuk bersatu demi kepentingan bangsa yang kita cintai, demi kepentingan rakyat Indonesia," ujar Prabowo.
Dan karena sejak awal saya berkeyakinan walaupun saya bersaing, melawan Jokowi saya bersaing, bersaing dengan semangat, bersaing dengan tegas, tapi bersaing sebagai saudara, bersaing sebagai kawan seperjuangan," ucapnya.
Prabowo menyatakan tak pernah menyesali keputusannya bergabung ke pemerintahan Jokowi.
"Dan waktu itu karena saya yakin beliau Merah Putih, beliau Pancasila, saya yakin beliau NKRI, saya yakin beliau membela rakyat yang paling tertinggal dan paling miskin, saya nyatakan siap bergabung dengan Pak Jokowi," tutur Prabowo.
"Dan saya tidak menyesal sedikitpun keputusan saya, saya yakin keputusan saya benar dan Alhamdulillah Indonesia bersatu dan Indonesia sekarang kelihatannya kuat dan kita di ambang bangkit menuju Indonesia emas," sambungnya.
(Red)