SUARA CIANJUR | CIANJUR - CIPANAS, Aksi Demo Karyawan PT. Arra Lembah Pinus dalam tulisan spanduk tuntutan nya menuliskan "Kalau Tuntutan Kami dalam waktu 3x24 jam tidak di tanggapi, kami akan melakukan aksi yang lebih besar dan gerbang akan di buka karyawan."
Aksi demo tersebut buntut dari penutupan akses masuk ke hotel Arra Lembah Pinus, Koordinator Aksi Demo (Feri) mengklaim penutupan akses gerbang tersebut dilaksanakan secara sepihak. Senin, (4/9/2023).
Kepada awak media, Koordinator Aksi Demo Karyawan PT. Arra Lembah Pinus (Feri) menegaskan:
" Untuk aksi yang kami lakukan pada hari ini, sebenarnya tuntutan kita itu pembukaan akses gerbang yang ditutup oleh pihak PB. PJSI, dalam artian ditutup secara sepihak tanpa melibatkan karyawan yang bekerja didalamnya," tuturnya.
" Otomatis karyawan yang bekerja didalamnya tidak bisa beraktifitas, dan otomatis juga pihak management tidak punya penghasilan, dan itu menjadi efek domino bagi karyawan juga tidak mempunyai penghasilan," urai Feri.
Kemudian, media mempertanyakan sudah berapa bulan penutupan ini berlangsung, kembali Feri melanjutkan penegasan nya;
" Kurang lebih sudah mau hampir tiga bulan untuk penutupan akses gerbang ini," keluhnya.
Kembali media bertanya, apakah selama tiga bulan itu karyawan mendapat penghasilan, kemudian Feri kembali menuturkan:
" Dari management sendiri karena tidak mempunyai penghasilan, jadi ya kita sama sekali tidak mempunyai pendapatan, untuk bayar karyawan balik lagi kalau gerbang ditutup uang dari mana untuk bayar karyawan, enggak ada sama sekali," papar Feri.
" Karyawan kan dibawah naungan PT. Arra Lembah Pinus yang kebetulan sebagai penyewa lahan dari PB PJSI sebagai pemilik lahan, jadi sumbangsih dari PB PJSI untuk karyawan selama ditutup gerbangnya tidak ada sama sekali," lirihnya.
Lanjut Feri; " Kalau memang kedua belah pihak ini bersengketa, efeknya ini jadi ke Karyawan, tidak bisa bekerja karena akses utama utama gerbang masuk ditutup," ujarnya.
Total karyawan yang ada disini 40 orang, rata-rata penghasilan masih dibawah UMK berdasarkan golongan nya juga, yang pasti semua divisi, semua jabatan, nol selama tiga bulan ini, tambahnya.
" Tuntutan kita sebenarnya Simple saja, buka saja gerbang, biarkan kita bekerja kembali, kalaupun permasalahan sengketa yang ada diantara petinggi-petinggi ini, maksudnya selesaikan saja secara hukum tapi operasional tetap berjalan, sebelum ada ketuk palu atau keputusan apapun hasilnya, karyawan itu biarkan saja bekerja sebagai mana mestinya, tuntutan kita hanya itu saja, buka gerbang ya supaya kami bisa bekerja kembali," paparnya," bebernya.
" Sebenarnya pihak terkait sudah mencoba mempasilitasi kedua belah pihak, tapi beberapa kali pertemuan tidak menemukan titik terang, selama tiga bulan ini ya efek nya jadi begini kepada karyawan, pengelola pun ketemu dengan pihak PB PJSI tapi ya itu tadi belum ada titik temu," tandasnya.
" Aksi yang kita lakukan hari ini dikasih dateline 3x24 jam, jika gerbang tidak dibuka, mungkin dihari Jum'at kalau memang tidak ada respon sama sekali, kita akan pindahkan gerbang yang menutupi hotel Arra Lembah Pinus ini, biar karyawan bisa bekerja kembali, apapun hasilnya biar kita yang mengelola hotel, untuk masalah keuangan segala rupa nya kita bisa pertanggung jawabkan, jadi selama permasalahan ini masih bergulir di meja hijau, kalau memang naik ke meja hijau, untuk pertanggung jawaban keuangan nya di kelola karyawan itu sendiri, selagi belum ada putusan pengadilan." Pungkasnya.
(Ark)