SUARA CIANJUR | CILACAP - Video perundungan dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh seorang siswa SMP di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, beredar di media sosial. Pihak Polresta Cilacap menyatakan dua terduga pelaku dan tiga saksi terkait video itu telah diamankan.
"Lima orang yang diamankan ini didampingi oleh keluarga masing-masing. Sudah saya perintahkan Kapolsek untuk cek kembali, update kesehatan korban di RSUD Majenang. Jadi tidak hanya di Puskemas, supaya mendapatkan detail yang lebih valid," kata Wakapolresta Cilacap, AKBP Arief Fajar Satria, saat dihubungi detikcom, Rabu (27/9/2023).
Arief mengatakan peristiwa dugaan perundungan dan penganiayaan itu berawal saat sejumlah siswa di SMP itu dikumpulkan oleh pihak sekolah pada Senin (25/9) pagi. Gegaranya para siswa tersebut kerap membolos.
"Berbekal laporan warga, ada beberapa anak siswa ini sukanya bolos, terus memberhentikan truk, naik-naik ke truk itu. Nah terus terindikasi namanya Barisan Siswa. Makanya dikumpulkan oleh Wakil Kesiswaan supaya tidak ada kelompok-kelompok begini," ujar Arief.
Adapun pada Senin (25/9) siang, Arief mengatakan, terjadilah perundungan terhadap korban yang dilakukan di luar sekolah. "Dan ini single, bukan dikeroyok. Tapi yang beredar dari video itu, yang korban itu dikeroyok," ucap Arief.
Sebelum viral di media sosial, Arief mengatakan, video itu sudah tersebar dan memantik emosi dari pihak keluarga korban. Setelah mendapat informasi mengenai hal itu, polisi segera mengamankan anak terduga pelaku beserta keluarganya.
Sebab, menurut Arief, ada massa dari pihak korban yang hendak menyerang ke rumah terduga pelaku.
"Tadi malam itu kita sampaikan ke keluarganya (terduga pelaku), kita amankan dulu karena banyak massa yang menyerang ke rumah diduga pelaku. (Massa) Tidak terima karena melihat videonya terlalu sadis," ujar Arief.
Arief menjelaskan, pihak korban dan pihak terduga pelaku itu tinggal di desa yang berdekatan. Dengan demikian, massa dari pihak korban bisa mengenali wajah terduga pelaku penganiayaan dalam video tersebut.
"Kan ini satu desa rumahnya. Masih sama-sama satu kecamatan di Majenang, beda desa. Makanya dekat. Waktu lihat video itu warga pihak korban tahu (mengenal) terduga pelaku, maka massa ke rumah terduga pelaku," terangnya.
Arief menambahkan rencananya siang ini pihaknya akan mempertemukan pihak-pihak yang terkait dalam kasus tersebut.
"Rencana siang ini mau kita pertemukan semua dari pihak sekolah, terus perangkat desa baik dari korban dan terduga pelaku, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala SMP. Kita kumpulkan, bicarakan semua untuk penanganan lebih baik," kata Arief.
Meski demikian, dia mengatakan proses pendalaman kasus dugaan perundungan dan penganiayaan itu terus berjalan.
"Masih kita pemeriksaan sampai dalam dulu, sebab akibatnya kita dalami dulu, supaya benar-benar tuntas," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, bully dan penganiayaan yang dilakukan siswa SMP Cimanggu Cilacap viral di media sosial. Dalam video berdurasi 4 menit 14 detik itu memperlihatkan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang siswa dengan seragam yang sama.
Dalam video ini, terdapat beberapa anak-anak yang sedang berkumpul. Namun penganiayaan dan perundungan dilakukan oleh seseorang siswa yang menggunakan topi.
Pelaku nampak menganiaya korban berkali-kali hingga tersungkur. Bahkan teman-temannya yang akan memisahkan mendapat ancaman oleh pelaku agar tidak ikut campur dengan menggunakan bahasa Sunda.
Belum diketahui penyebab pasti pelaku melakukan perundangan hingga berujung penganiayaan tersebut.
(Ark)
Sumber: Detikjateng