Foto: Dok. SC. Jalan nya Rapat Koordinasi terbatas yang di gelar Agraria Institute kepengurusan Pusat |
SUARA CIANJUR | CIANJUR - Agraria Institute kepengurusan pusat di Jl. Lingkar timur nomor 4 lantai 2 Desa Sabandar Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur menggelar rakortas membahas tentang ekonomi kerakyatan.
Rapat koordinasi terbatas di Pimpin langsung oleh Direktur Agraria Institute D Firman K dan dihadiri oleh para Koordinator. Rakor dimulai pada pukul 14.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB.
Usai Rakor, Direktur Agraria Institute D. Firman K kepada awak media menuturkan program- program ekonomi kerakyatan yang digagasnya:
"Rapat kerja hari ini kita membahas tentang ekonomi kerakyatan karena konsep ekonomi kerakyatan ini sesuai dengan apa yang di cita-citakan agraria Institute," ujar Firman. Minggu, (3/3/2024).
"Karena ini konsepnya pemberdayaan maka yang menjalankan ekonomi agraria Institute adalah para Korda se- Indonesia," sambung Firman.
Ia juga mengatakan, adapun program ekonomi kerakyatan yang di inisiasi agraria Institute antara lain 1. Usaha minyak goreng 2. Telor ayam 3. Beras 4. Herbal 5. Air mineral 6. Produk kecantikan dan yang ke 6. Protades Program digitalisasi pertanahan desa.
"Program- program tersebut sifatnya berkelanjutan dengan tujuan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, sesuai dengan moto agraria Institute yakni "Jangan Lupa Bahagia" adapun pemberdayaan ekonomi ini di mulai dengan program minyak goreng yang akan dijalankan oleh para Korda untuk di kelola demi kesejahteraan anggota dan di realisasikan kepada masyarakat," ungkap Firman.
"Pergerakan ekonomi ini adalah untuk menciptakan sumber daya ekonomi yang lebih maju sehingga tercipta peningkatan indek pembangunan manusia, khususnya di kabupaten cianjur, baik itu di Utara maupun selatan," urainya.
Lanjut Firman; "Karena suatu organisasi tanpa didasari pondasi ekonomi yang kuat itu bulsit, maka kita gerakan ekonomi kerakyatan untuk mensejahterakan anggota dan kemaslahatan masyarakat," jelasnya.
"Karena Negara tidak bisa berdiri sendiri, Negara bisa maju manakala ada peran serta masyarakat khusus di sektor perekonomian, walaupun pada intinya agraria Institute merupakan lembaga kajian pertanahan dan tataruang, dalam hal ini ada yang namanya edukasi, ekonomi, ekologi, kemudian dari ke 3 hal tersebut secepat mungkin di realisasikan oleh kawan-kawan korda beserta jajaran nya terutama yang ada di pengurusan pusat," beber Firman.
"Selanjutnya program kerja ini di sebar luaskan kepada seluruh korda di 32 Provinsi, sisanya 6 provinsi karena itu pecahan dari Papua, pergerakan ini arahnya lebih ke mencari kebahagian, untuk mencapai hidup bahagia dan sejahtera," pungkasnya.
Hal senada disampaikan salah satu peserta Rapat Kerja, Edy Kamaludin Ketua Agraria Institute Korda V Sukanagara yang membidangi divisi ekonomi.
"Pom migor merupakan inovasi dalam kegiatan ekonomi kerakyatan, tujuan nya untuk membantu pedagang kecil dengan alat pompa migor dalam pemenuhan minyak goreng dipelosok desa," tuturnya.
"Pom migor ini alatnya seperti pom bensin mini, adapun alat ini bisa melayani kebutuhan minyak goreng masyarakat di sesuaikan dengan daya belinya," ucap Edy.
Lanjut Edy; "Kami Agraria Institute memberikan ruang kepada Masyarakat untuk mengakses kemudahan mendapatkan minyak goreng berkualitas premium baik yang ada di selatan maupun utara, harapan kami masyarakat dapat menyambut baik program ini," harap Edy.
Hal yang sama disampaikan juga oleh Tantan Divisi Bidang Ekonomi dan Kesehatan Agraria Institute kepengurusan pusat.
"Selain memperkuat sektor ekonomi, kami juga mengajak masyarakat bagaimana cara menjalani hidup sehat dan bahagia, salah satunya dengan menkonsumsi herbal buatan UMKM yang sudah teruji manfaatnya," ungkap Tantan.
"Masyarakat bisa menjadi reseller produk-produk herbal dan kecantikan yang ada di kami ini, dengan demikian selain tercipta kemandirian ekonomi masyarakat juga akan tercipta masyarakat yang sehat, sejahtera dan bahagia." Tutup Tantan.
(Arkam)