 |
| Foto: Dok. HN. Bupati Cianjur H. Herman Suherman sa'at diwawancarai awak media usai kegiatan sosialisasi Program Prioritas Nasional |
SUARA CIANJUR | CIANJUR - Advokasi Program Prioritas Nasional yang di inisiasi (BPPOM) Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandung benar-benar di realisasikan dan diharapkan mendapat hasil yang signifikan.
Sosialisasi program prioritas nasional ini dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Cianjur, tujuan nya untuk memperbaiki perilaku dan persepsi masyarakat terkait keamanan pangan, baik saat mengolah pangan, menyajikan maupun ketika mengkonsumsi pangan. Rabu, (20/3/2024).
Kegiatan tersebut di hadiri para kepala OPD, Tim BBPOM Bandung, Para Kepala Pasar, Para Kepala Sekolah Serta tamu undangan lainnya.
Bupati Cianjur H. Herman Suherman dalam pidatonya menuturkan:
"Acara ini di gelar dalam rangka mensosialisasikan atau memperbaiki perilaku dan persepsi masyarakat terkait keamanan pangan, baik saat mengolah pangan, menyajikan maupun ketika mengkonsumsi pangan," tuturnya.
"Saya mengapresiasi kegiatan ini, ini sangat penting bagi masyarakat Cianjur, kita tahu bahwa di sekolah, pasar, makanan dan minuman itu banyak sekali, apakah, bermutu, higienis dan bermanfaat atau tidak, semoga saja dengan program ini kita akan tahu dan beritahu kepada masyarakat Cianjur, agar masyarakat Cianjur menjadi semakin sehat," imbuhnya.
Sambung Bupati Cianjur, terutama bagi anak-anak sekolah yang saat ini masih dalam pertumbuhan sekaligus sebagai masa depan bangsa.
"Penting dilakukan edukasi sampai mereka paham betul, yang boleh di makan atau pun yang tidak, sama sama mengawasi orang tua, guru, termasuk juga pemerintahan, di dalamnya ada dinas Pendidikan, Diskoperdagin dan yang lainnya, RT. RW, Kader Posyandu, Kepala Desa, Camat, Para kepala Pasar dan yang lainnya harus kompak Bersama-sama memahami akan hal ini," jelas Bupati Cianjur.
Sementara itu Dwi Kurnia Sari Kepala Bagian Tata Usaha BBPOM Bandung menyampaikan; "Kegiatan program prioritas nasional salah satunya terkait dengan kegiatan pangan, jajanan anak sekolah itu melakukannya dengan bimtek kepada kader atau komunitas sekolah terkait dengan keamanan pangan," urainya.
"Sehingga nanti diharapkan mereka dikomunitasnya bisa saling menjaga melindungi dirinya terhadap pangan jajanan anak sekolah yang tidak bermutu dan tidak bermanfaat serta tidak aman bagi Kesehatan," paparnya.
Ia juga mengatakan, penetrasi program ini akan dilakukan dengan bimtek di sekolah yang ditunjuk Pemerintah Daerah Cianjur.
"Kami lakukan bimtek pendampingan sampai ada beberapa tahapan setelah dilakukan advokasi, kemudian masih ada tahapan kegiatan lainnya akan kami lanjutkan secara terus menerus sampai tahun berikutnya," ungkap Dwi.
Lanjut Dwi; "Pangan yang aman itu bebas dari cemaran baik dari cemaran fisika, kimia dan mikrobiologi, tentu akan muncul dampak untuk Kesehatan anak, sangat banyak sekali yang jadi masalah keamanan pangan dan banyak kasus hampir 200 penyakit yang disebabkan menkonsumsi makanan yang tidak sehat," urai Dwi
"Apalagi anak sekolah, mereka adalah generasi kita kedepan yang tentunya investasikan mereka dengan jajanan makanan aman bermanfaat dan bermutu untuk mereka," tutupnya.
(Arkam)
