SUARA CIANJUR | PACET - Dimusim penghujan para pengguna jalan harus ektra hati-hati, bahaya akan selalu datang dengan tiba-tiba, penyebabnya beragam, bisa dari pohon tumbang, ranting pohon patah, akses jalan licin atau pengguna jalan yang tak mematuhi aturan berlalulintas.
Seperti yang terjadi di jalur Hanjawar Pacet tak jauh dari pasar GSP, karena intensitas hujan yang tinggi di sertai angin kenca ng mengakibatkan sebuah pohon berukuran cukup besar tumbang menimpa bangunan bengkel, pom mini, mobil carry dan pemotor yang lewat. Kamis, (14/3/2024).
Menurut keterangan saksi mata Pak Syam yang tinggal tak jauh dari tempat kejadian kepada awak media menuturkan:
"Peristiwanya terjadi pada pukul 14.00 WIB. sekitaran pasar GSP menuju arah Cibodas," ujar Pak Syam.
"Memang sebelum peristiwa terjadi hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah Pacet dan sekitarnya cukup lama, sa'at itu saya berada dirumah sedang memotong kaca, tiba-tiba saya mendengar suara gemuruh cukup keras," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, seketika setelah mendengar gemuruh saya lari keluar ingin memastikan ada apa diluar, ternyata ada pohon tumbang menimpa bangunan bengkel dan mobil carry juga menimpa pengendara motor.
"Alhamdulillah kejadian pohon tumbang tidak merenggut korban jiwa," imbuhnya.
Dilokasi yang sama, pemilik bengkel Alimudin (39) Warga Kampung Joglo Desa Cibadak Sukaresmi menjelaskan.
Foto: Dok. SC. Nampak dalam gambar pohon tumbang menimpa bangunan bengkel dan sudah di rapihkan warga sekitar |
"Pada sa'at kejadian saya sedang beres-beres bengkel, karena banyak sekali pekerjaan yang belum kelar," ucapnya.
"Tiba-tiba saya dikejutkan suara gemuruh keras yang disusul hantaman ke bangunan bengkel saya, sontak saya kaget, ternyata sebuah pohon tumbang jatuh menimpa bengkel dan Pom Mini saya," ungkapnya.
Selanjutnya Ia menuturkan; "Semalaman sampai dengan pas kejadian hujan tak henti- hentinya turun, mungkin hujan disertai angin kencang yang menyebabkan pohon di pinggir jalan itu tumbang," tuturnya sambil melirik bengkelnya yang porak poranda tertimpa pohon.
Kemudian Ia menaksir kerugian materil kurang lebih 10 jutaan.
"Bangunan bengkel dan Pom bensin milik saya rusak berat, 2 sepeda motor, 1 mobil aman," imbuhnya.
Lanjutnya; "Ya mau gimana lagi namanya juga musibah, itu semua sudah kehendaknya, saya sendiri bersyukur selamat tidak terluka menjadi korban pohon tumbang," pungkasnya.
Sementara itu, terpisah, Direktur Agraria Institute D Firman K pemerhati Tata ruang dan pertanahan ikut angkat bicara.
"Yang namanya takdir itu sudah di tuliskan oleh yang Maha Kuasa, namun kita sebagai manusia yang berpikir wajib berupaya bagaimana segala bentuk musibah, baik itu musibah bencana alam, maupun bencana yang di akibatkan ulah manusia itu sendiri dampaknya bisa di minimalisir," jelas Firman.
"Seperti kejadian pohon tumbang, itu semua bisa di antisipasi pemerintah dengan perangkatnya mengecek setiap pohon yang di indikasikan sudah rapuh, lakukan tindakan pemotongan, mereka sudah tak usah di kasih tahu caranya kan, toh mereka sudah memiliki SOP nya," paparnya.
Lanjut Firman; "Pemerintah pun harus memastikan pohon yang di tanam di pinggir jalan itu jenisnya pohon yang kokoh dan kuat, sehingga ranting dan pokok pohon nya kokoh dan kuat, tidak mudah lapuk, tidak mudah patah, dan akarnya kuat sa'at diterpa angin," pungkasnya.
(Bet Indrayama)