SUARA CIANJUR | CIANJUR - Laskar Merah Putih menyoroti isu carut marut rotasi jabatan kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur yang di nilai tidak prosedural.
Selain tidak prosedural rotasi yang semestinya berjalan normal diduga dikotori dengan praktik jual beli jabatan kepala sekolah melalui rekomendasi salah satu kordik di Cianjur selatan. Kamis, (4/4/2024).
Hal tersebut disampaikan tokoh masyarakat Cianjur selatan (Alamsyah) sekaligus sebagai Ketua Harian LMP Mada Jabar.
"Rotasi jabatan merupakan hak prerogatif pimpinan, hal itu wajar dalam sebuah lembaga maupun instansi, untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja, dan meningkatkan kinerja, keahlian dan pengetahuan, kalau sesuai prosedural," jelas Alamsyah. Rabu, (3/4/2024).
"Rotasi jabatan kepsek yang sa'at ini terjadi di lingkungan Disdik Kabupaten Cianjur bukan berdasarkan prestasi kinerja, di duga ada permainan salah satu kordik di Cianjur selatan, melalui rekomendasinya menawarkan jabatan kepala sekolah, sudah tentu ketika menawarkan ada harganya," bebernya.
Lanjut Alamsyah; "Saya tidak ngomong asal, saya bisa pertanggung jawabkan ucapan saya, saya punya bukti kok," akunya.
Sambung Alamsyah, untuk permasalahan ini saya sudah hubungi Irbansus, tetep harus ada laporan dulu, padahal ada KS yang berbulan bulan ga masuk kerja tidak ada tindakan apapun, baik dari Disdik atau Inspektorat, sementara yang baik, berprestasi malah dimutasi ketempat jauh.
"Saya sebagai masyarakat jauh-jauh datang ke Disdik melaporkan carut marut ini, tapi jawaban nya normatif tidak ada tindakan," pungkasnya dengan nada kesal.
Hal senada disampaikan Ketua LMP Marcab Cianjur, Asep Dadan Sunandar, ST.SP.
"Kami sungguh menyayangkan atas apa yang terjadi di dunia pendidikan kabupaten cianjur ini, para pemangku kebijakan seharusnya proaktif menindaklanjuti laporan dari masyarakat," ucapnya.
"Yang kami lakukan sa'at ini bukan berdasarkan kebencian, justru kami ini sangat peduli dengan dunia pendidikan, jika praktek-praktek seperti ini terus berlanjut bagaimana nasib dunia pendidikan kedepan nya," tandasnya.
(Arkam)