SUARA CIANJUR | SUKARESMI - Menanggapi himbauan Latif Ridwan Camat Sukaresmi. Pjs. Kepala Desa Cibadak berencana menganggarkan anggaran untuk penanganan permasalahan sampah didaerahnya dari anggaran perubahan. Jum'at, (17/5/2024).
Diketahui sebelumnya pada Rabu, (15/5/2024). Camat Sukaresmi menghimbau kepada seluruh kepala desa diwilayah kerjanya agar menyisihkan anggaran baik dari DD ataupun ADD untuk penanganan sampah.
Hal itu dilakukan Camat untuk mencairkan kebuntuan penanganan dan pengelolaan sampah di Kecamatan Sukaresmi.
Bahkan beberapa pengamat lingkungan menilai polemik permasalahan sampah di Kabupaten Cianjur sangat komplek perlu pembenahan dari hulu sampai hilir.
Ditemui awak media Suara Cianjur, Kus Kusnadi, S.IP. Pjs. Kepala Desa Cibadak menuturkan:
"Terkait anggaran yang dihimbau oleh bapak camat, In Saa Allah saya akan berkoodinasi dengan sekdes juga kaur keuangan, karena saya disini kurang lebih baru empat bulan menjabat pjs," ujar Kus Kusnadi, S.IP. yang juga menjabat Sekretaris Camat Sukaresmi.
Sambungnya, In Saa Allah akan mengupayakan apa yang disampaikan oleh Pak Camat Ridwan untuk penanganan sampah khususnya di desa Cibadak, apalagi Cibadak itu lokasinya dekat pasar GSP, selama ini kami juga kebingungan tidak ada tempat sampah atau pembuangan sampah akhir yang ada di Kecamatan Sukaresmi khususnya di desa Cibadak.
"Tapi kaitan dengan anggaran In Saa Allah saya akan konsultasikan dengan aparatur desa di sini barangkali bisa di anggarkan dalam perubahan," ucapnya Kusnadi
Ia juga mengutarakan, Kebetulan ada Mandor yang punya inovasi akan membuat pembakaran sampah sekarang sedang proses, kalau sudah jadi prosesnya akan dicoba untuk pembakaran yang ada di dusun 2 kampung rawa belut.
"Selanjutnya kami akan koordinasi dengan Lembaga Desa yang lain salah satunya dengan Karang Taruna, kami juga akan bahas terkait inovasi alat untuk memberikan dorongan penanggulangan sampah," ucapnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, banyak cara mengelola sampah seperti memberikan kantong plastik hitam untuk dikumpulkan di masyarakat, pola ini sudah ada contoh di Karang Taruna Desa tetangga.
"Banyak cara untuk penanganan sampah dengan melibatkan karangtaruna, kalau sudah aktif kembali, kami mendapat informasi karangtaruna nya sudah lama tidak aktif," ungkapnya.
Ia juga menyinggung permasalahan stunting di desa cibadak berkat kerja keras tim siaga desa bisa menekan angka stunting hingga zero.
"Tim desa siaga kami selalu keliling dan bekerjasama dengan komponen lain nya, seperti pos yandu, bidan desa untuk mengatasi permasalah stunting dan gizi buruk, kami harap kedepan nya di desa cibadak tidak ada lagi yang terindikasi stunting," harapnya menutup sesi wawancara dengan awak media Suara Cianjur.
(Indrayama)
