SUARA CIANJUR | CILAKU - Testimoni Ricky (49) tahun pasien stroke Rumah Sehat Gusmus Raksa Jasad Minggu ke 2 asal Ciranjang menjalani traphy secara berkesinambungan 3 hari sekali dalam setiap pertemuan.
Setiap pertemuan mengalami perkembangan yang signifikan, fungsi badan berangsur membaik, dimulai dari kedua tangan, kaki sampai mulut/lidah sa'at berbicara mulai membaik. Selasa, (7/5/2024).
Fungsi pencernaan sampai dengan hormon endorfin berjalan maksimal, hal tersebut disampaikan Ricky dalam kesaksiannya sa'at rutin mengikuti traphy pengobatan alternatif ala Rumah Sehat Gusmus Raksa Jasad di Jl. Raya Cibeber Kp. Cisalak Kubang RT. 04/10 Desa Sukasari Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.
"Alhamdulillah, pertemuan Minggu ke 2 ini menghasilkan kemajuan yang cukup signifikan dalam perkembangan kesehatan tubuh saya," jelasnya.
"Hari pertama datang kesini, kaki, tangan, fungsi pencernaan saya sangat bermasalah, Alhamdulillah baru berjalan Minggu ke 2 dari estimasi 10 kali pertemuan sudah Mengalami banyak kemajuan," ungkapnya.
Ia dalam kesaksian nya menegaskan, selain fungsi tubuh yang Kembali berangsur membaik, saraf endorfin memberi signal positif pada pola pikir saya.
"Ini berkat bimbingan serta traphy dari Bapak H. Syukur Sujana yang telaten memberikan pelayanan pengobatan alternatif kepada saya," ujarnya.
Masih menurut kesaksian Ricky, Beliau H. Syukur Sujana memberikan estimasi kesembuhan dalam rukun waktu 10 kali pertemuan, satu kali pertemuan jadwalnya tiga hari sekali.
Sementara itu di sela kesibukan nya dalam melayani pasien, H. Syukur Sujana terkait perkembangan kesehatan Ricky menuturkan:
"Selain melaksanakan pengobatan alternatif ala Gusmus, kitapun selalu mensupport pasien agar selalu semangat dan berpikir positif yang dihasilkan Hormon endorfin," jelasnya.
"Hormon endorfin adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh sebagai pereda rasa nyeri alami ketika sakit atau stres. Namun, tak sampai di situ, hormon ini juga bertanggung jawab atas perasaan senang setelah melakukan aktivitas tertentu," papar H. Syukur.
Ia juga mengungkapkan Endorfin dikorelasikan dengan obat-obatan opioid yang bekerja untuk menghilangkan stres dengan memicu timbulnya perasaan euforia. Meski begitu, penggunaan obat opioid dalam dunia medis untuk meningkatkan hormon endorfin dalam jangka panjang tidak disarankan karena dapat menimbulkan efek samping. Makanya untuk merangsangnya kami memiliki trik khusus, dan rahasia kami.
Terakhir H. Syukur selalu berpesan kepada semua pasien nya agar senantiasa berpikir positif, karena hal itu bagian dari merangsang perkembangan saraf endorfin.
(Arkam)