SUARA CIANJUR | GEKBRONG - Desa- Desa di Kabupaten Cianjur terus berbenah dalam rangka meningkatkan Indeks Predikat Manusia (IPM) melalui peningkatan sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
Tak terkecuali Desa Kebonpeuteuy Kecamatan Gekbrong, untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan, dibangunkan Balai Kemasyarakatan, sejenis gedung serbaguna, bisa dipakai untuk berolahraga, rapat, dan lain-lain
Pembangunan Balai Kemasyarakatan bersumber dari dana Bantuan Provinsi (Banprov) 2024, selain itu Desa Kebonpeuteuy juga membangun jalan untuk menunjang kelancaran aktivitas masyarakat, seperti mengangkut hasil komoditas pertanian.
Hal tersebut disampaikan Mahmudin Sekretaris Desa Kebonpeuteuy yang akrab disapa Amud, menurutnya Desa merupakan etalase suatu Negara, jika desa kuat dan mandiri maka negara akan kuat.
"Desa merupakan masa depan, untuk itu kami berbenah diri dalam segala sektor, baik pendidikan, fasilitas publik sampai dengan program ketahanan pangan," ujarnya Rabu (32/7/2024).
"Program pemberdayaan desa kami jalankan secara bertahap, dimulai dengan pembangunan balai kemasyarakatan yang bisa difungsikan untuk kegiatan apapun yang bersifat positif," imbuhnya.
Lebih lanjut Amud mengatakan, untuk menunjang kelancaran aktivitas masyarakat kami memperbaiki jalan desa, agar hasil pertanian masyarakat bisa dengan mudah diangkut.
Kemudian sa'at disinggung media mengenai bantuan stimulan tahap 4 untuk warga yang terdampak bencana alam gempa bumi. Ia mengatakan, jumlah penerima bantuan stimulan tahap 4 berjumlah 320 orang.
"Desa Kebonpeuteuy Kecamatan Gekbrong merupakan wilayah yang terdampak juga, dengan kategori rusak ringan dan sedang, karena secara geografis kita dekat dengan pusat gempa, yaitu kecamatan cugenang," urainya.
Selanjutnya sa'at disinggung media terkait bantuan stimulan apakah ada pemotongan.
"Disini tidak ada pemotongan dalam bentuk apapun, karena itu sepenuhnya hak dari si penerima bantuan, kita hanya membantu dalam pemberkasan saja," jawabnya.
Ia juga menjelaskan tentang pengelolaan sampah diwilayah kerjanya.
"Pengelolaan limbah sampah diawali dengan pengangkutan sampah dari rumah ke rumah oleh petugas yang kami bentuk, lalu sampah dipilah, selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan sementara yang berlokasi di kampung baru apu," ungkapnya.
"Sampah yang tidak bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali, kita bakar, kita memiliki alat pembakaran nya, alat pembakaran hasil inovasi warga," pungkasnya.
(Arkam)
