SUARA CIANJUR | SINDANGBARANG - Sumber daya alam Indonesia sangat kaya, bermacam- macam komoditas lokal ada ditiap daerah, salah satunya komoditas kelapa sawit, kualitas kelapa sawit cianjur tidak kalah bagus dengan kelapa sawit asal daerah Sumatra dan Kalimantan.
Kekayaan sumber daya alam yang berlimpah harus diimbangi dengan kemajuan sumber daya manusianya, agar tercipta kemandirian ekonomi ditengah masyarakat dan terlepas dari kesenjangan ekonomi.
Untuk memaksimalkan manfa'at kekayaan sumber daya alam, Agraria Institute Koordinator Daerah Sukanagara melaksanakan kegiatan bimbingan teknik di Desa Kertasari Kecamatan Sindangbarang mengenai perekonomian berbasis kerakyatan, salah satunya bentuk usaha pom minyak goreng premium berkualitas bagus.
Peserta bimtek diberi pemahaman oleh para narasumber tentang pengoperasian pom migor, mengemas serta menjual. Selain membantu perekonomian daerah program ini juga membantu masyarakat yang ada dipelosok dalam mengakses minyak goreng berkualitas bagus.
Seperti yang disampaikan Direktur Agraria Institute D Firman K. Ia mengatakan, Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan bimtek di Sindangbarang, peserta yang hadir ada dari Kecamatan Cidaun, Agrabinta, Naringgul, Cikadu, Cibinong, Tanggeung, Pagelaran, Kadupandak, Cijati, Leles, Sukanagara, Pasirkuda, dan tuan rumah Sindangbarang.
"Disini peserta bimtek selain diberikan keterampilan dalam mengoperasikan mesin pom minyak goreng, kita juga memberikan pemahaman mengenai management ekonomi," ujarnya. Rabu, (3/7/2024).
"Selain kita jenis usaha yang sama mungkin sudah ditawarkan pihak lain kepada masyarakat, namun kita mencoba menawarkan terobosan baru tentang usaha ini, yang termanagement dari hulu sampai hilir tanpa ada unsur monopoli," ungkapnya.
Sambungnya, secara hitung hitungan ekonomi biasanya orang berpikir modal besar pasti untungnya besar, nah, kita ingin merubah paradigma seperti itu, bagaimana caranya modal kecil tapi membuahkan keuntungan besar dan mengalir tiap hari.
"Semoga program bagus dan positif ini berjalan sesuai dengan harapan kita semua," tutupnya.
Hal senada disampaikan Edy Kamaludin Ketua Agraria Institute Korda Sukanagara, Ia menegaskan peningkatan Indek Predikat Manusia (IPM) Cianjur tanpa ditopang ekonomi yang kuat menurutnya hanya omong kosong.
"Bagaimana IPM akan meningkat jika ekonomi masyarakatnya morat marit, karena IPM akan naik ketika para orang tua mampu menyekolahkan putra putrinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," tandasnya.
"Untuk itu kita menawarkan kepada masyarakat jenis usaha bermodal kecil namun keuntungan nya bisa mengalir setiap hari," imbuhnya.
Lanjut Edy; "Untuk suplai minyak goreng kita sudah memiliki rekanan dari perusahaan yang mampu menyuplai kebutuhan masyarakat melalui pelaku usaha pom migor yang kami sebut sebagai agen pom migor," pungkasnya.
Masih dilokasi yang sama, Koordinator Pangkalan 2. Dailah asal Kecamatan Naringgul mengatakan.
"Jauh jauh hari sebelum bimtek ini dilaksanakan kita mengunjungi pabrik rekanan kita, tujuan nya untuk memastikan suplai minyak ke agen aman," bebernya singkat.
Hasil penelusuran awak media Suara Cianjur, program pom migor yang dipelopori Agraria Institute ini memiliki 2 pangkalan, pangkalan 1 berada di Kecamatan Cibeber sedangkan pangkalan 2 berada di Kecamatan Naringgul.
Sementara itu Arman Maulana calon Agen Pom Migor asal Desa Puncak Baru Kecamatan Cidaun mengatakan, prospek bisnis ini sangat menguntungkan dan membantu masyarakat dalam mengakses minyak goreng premium dengan kualitas bagus.
"Minggu sebelumnya saya mendapat paparan tentang bisnis ini dari Bu Daila, paparan nya logis dah mudah dipahami, sehingga saya tertarik dan mengikuti bimtek ini untuk menggali lebih dalam seperti apa bisnis ini, kesimpulanya saya tertarik dan bergabung dalam bisnis ini," ucapnya singkat.
(Kus/Yod)
