SUARA CIANJUR | HAURWANGI - Dibalik meriahnya Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) HUT RI Ke- 79 ada orang-orang hebat yang berjuang mengupayakan agar perayaan yang sakral bagi Bangsa Indonesia ini dapat terlaksana dengan baik.
Meriahnya Perayaan Kemerdekaan tak lepas dari support dan dukungan semua elemen masyarakat, seperti Jajaran Panitia, Pelatih Paskibra, Siswa-Siswi Paskibra juga support dan dukungan dari para orang tuanya. Kamis (22/8/2024).
Seperti persiapan perayaan HUT RI di Kecamatan Haurwangi, Jajaran Panitia, Pelatih Paskibra, Anak SMA yang terpilih jadi anggota Paskibra dan dukungan penuh dari para orang tuanya.
"Kami dari Jajaran Panitia berupaya semaksimal mungkin agar pelaksanaan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan berjalan sesuai dengan cita-cita dan harapan," ujar Tarko Ketua Panitia Perayaan HUT RI Ke-79 Kecamatan Haurwangi sa'at diwawancara awak media melalui sambungan aplikasi perpesanan WhatsApp. Rabu (21/8/2024).
"Jauh- jauh hari kami berupaya mencari dana sebagai penunjang berjalannya perayaan. Pada H-1 alhamdulillah hasil sumbangan dari para donatur terkumpul anggaran sebesar 30juta," sambungnya.
Ia juga menceritakan, dirinya ditelpon Pa Camat mempertanyakan persiapan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-79.
"Kami faham kenapa Beliau menelpon kami, kami pada sa'at itu sama-sama memikirkan dan memperjuangkan agar acara berjalan sukses, sebetulnya saya juga miris melihat kondisi faktor penunjang perayaan tahun ini, tapi meski demikian setiap tahun nya perayaan ini mendapat perhatian dari masyarakat, hingga perayaan ini berjalan sukses," ungkapnya.
Lanjutnya; "Terimakasih kepada semua elemen yang sudah mendukung hingga perayaan ini terlaksana dengan baik," pungkasnya.
Terpisah, SH. Orang Tua yang anaknya menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera, merasa sangat bangga anaknya terpilih dan ikut terlibat langsung dalam proses pengibaran sang Saka Merah Putih.
"Saya selaku orang tua sangat bangga sekali, anak saya mengikuti langsung prosesi pengibaran bendera merah putih di moment hari Kemerdekaan," ucapnya.
"Saya tidak melihat nominal uang kadeudeuh yang hanya 100ribu diterima anak saya sebagai Paskibra, tapi saya melihat upaya anak saya yang fokus ikut pelatihan paskibra hingga masuk sesi karantina, hingga pas pelaksanaan upacara tidak terjadi kesalahan, hal itu yang menambah saya menjadi lebih bangga," urainya.
(Ark)
