Merasa Dipermainkan, Mahasiswa Robek Surat Kesepakatan Dengan Anggota Dewan

suaracianjur.com
Agustus 26, 2024 | 17:26 WIB Last Updated 2024-08-26T10:34:53Z
Foto: Dok. SC. Salah satu perwakilan mahasiswa memperlihatkan surat kesepakatan sebelum dirobek karena kecewa merasa dikhianati Anggota Dewan 

SUARA CIANJUR | CIANJUR - Gabungan mahasiswa yang menggelar aksi demontrasi didepan gedung DPRD Kabupaten Cianjur mencoba merangsek masuk kedalam gedung DPRD Kabupaten Cianjur untuk menyampaikan isi dari Piagam Demokrasi Indonesia. Namun dihalangi petugas keamanan.

Selain itu peserta aksi merasa dikhianati Anggota Dewan, mereka menganggap anggota dewan telah berkhianat, tidak menepati janji yang sudah ditandatangani.

Akhirnya perjuangan mereka membuahkan hasil, sekian lama bertahan didepan gedung DPRD, beberapa perwakilan Dewan datang dan mengajak perwakilan aksi demo untuk duduk bersama disalah satu ruangan gedung DPRD.

Dalam audiensi Gabungan mahasiswa menagih janji yang sudah disepakati bersama dalam aksi demontrasi pertama, merasa dipermainkan dan dikhianati, perwakilan gabungan mahasiswa merobek surat tulis tangan yang sudah disepakati.

Dalam audiensi Ketua Fraksi Partai Golkar Asep Iwan Gusniardi mengatakan, pihaknya bukan ingkar janji, melainkan berdiskusi dulu sebelum menemui peserta aksi demontrasi.

"Kami bukan ingkar janji, tapi kami berdiskusi dulu sebelum bertemu dengan adik-adik mahasiswa," ujarnya dalam audiensi. Senin (26/8/2024).

Dalam menyampaikan aspirasinya mahasiswa juga ingin Forkopimda hadir dalam diskusi tersebut, menurut mahasiswa anggota dewan memiliki kewenangan memanggil Forkopimda.

Menanggapi tuntutan dan pertanyaan tersebut kembali Asep Iwan Gusniardi mengatakan.

"Kita sudah berkirim surat kepada Bupati, Kapolres, Kejaksaan, Dandim dan Pengadilan Negeri Cianjur, bahkan panitia penyelenggara pemilu pun sudah kami surati," ucap Ketua Praksi Golkar. 

Peserta aksi tidak puas dengan penjelasan dari perwakilan anggota dewan, menurut mereka kalau hanya melayangkan surat mahasiswa pun bisa, karena tidak ada kesepahaman dalam audiensi tersebut, mahasiswa memilih walkout dari dari tempat audiensi.
Foto: Dok. SC. Jalan nya audiensi berjalan alot dan panas, karena sejak awal mahasiswa langsung mencecar Anggota Dewan dengan pertanyaan 

Audiensi antara peserta demontrasi dan beberapa perwakilan anggota dewan berakhir tanpa ada kesepakatan. Jalan nya audiensi berlangsung panas, perwakilan mahasiswa diawal audien langsung mencecar pertanyaan kepada perwakilan dewan, karena dianggap berkhianat dan ingkar janji, salah satu perwakilan demontrasi merobek surat kesepakatan.

Sementara itu setelah walkout dari tempat audiensi, Koordinator Aksi Henda Rosadi menegaskan.

"Kami akan terus menggaungkan perjuangan kami, sehingga piagam demokrasi bisa disepakati, tadi kami melakukan walkout dan kami melakukan mosi tidak percaya, kedepan nya akan terus menggelar aksi dengan mengerahkan 500 peserta aksi demontrasi," tandasnya.

"Pada demontrasi pertama dewan akan memfasilitasi semua elemen di piagam demokrasi, namun faktanya tidak hadir semua, dari Forkopimda diwakili Kesbangpol, Dandim tidak ada, Kapolres pun hanya datang sebentar dan entah kemana," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, untuk piagam demokrasi ini tidak akan kami bacakan, karena mereka pun tidak memfasilitasi kami, kalau ingin dibacakan hadirkan semua elemen yang ada di piagam demokrasi.

"Sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan anggota DPRD Kabupaten Cianjur untuk memanggil pihak-pihak terkait, piagam demokrasi ada 3 point, untuk aksi selanjutnya peserta aksi akan dilipat gandakan, kita bisa menyaksikan bersama lagi lagi dewan perwakilan rakyat mengkhianati kita semua," tandasnya.

(Ark)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Merasa Dipermainkan, Mahasiswa Robek Surat Kesepakatan Dengan Anggota Dewan

Trending Now

Iklan