Foto: Dok. SC. Direktur Agraria Institute bersama Jajaran Pengurus Agararia Institute Korda Sukanagara |
SUARA CIANJUR | SUKANAGARA - Permasalahan pertanian di seluruh Indonesia kendalanya hampir sama yaitu ketimpangan lahan garapan, para kelompok tani dan petani mandiri tidak memiliki lahan garapan yang memadai, karena lahannya habis oleh korporasi.
Bahkan di duga korporate yang di berikan kewenangan oleh Negara untuk mengelola ratusan hektar bahkan ribuan, tidak melaksanakan kewajiban nya, melepaskan lahan garapannya minimal 20% Untuk warga sekitar.
Kepada awak media Suara Cianjur Direktur Agraria Institute D Firman K memerintahkan jajaran kordanya yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengkonfirmasi perusahaan yang di berikan wewenang untuk menggarap lahan negara.
"Para korda di seluruh Indonesia harus mempertanyakan point point berikut kepada perusahaan: 1. Surat keputusan pemberian hak/perpanjang hak 2. Sertipikat hak atas tanah 3. Gambar situasi/Surat ukur/Peta bidang tanah 4. Akta pendirian badan hukum 5. Proposal permohonan hak atas tanah 6. Izin lokasi dan perizinan terkait lainnya 7. Laporan tahunan pemanfaatan HAT 8. Dokumen CSR (Corporate Sosial Responsibility) 9. Dokumen plasma HGU 10. Peta pemanfaatan tanah 11. Data pendukung lainnya," jelasnya. Selasa (29/10/2024).
"Bagaimana kita akan meningkatkan ketahanan pangan ditiap daerah dan pelosok desa, jika para petani tidak memiliki lahan, kesian mereka kalau seumur hidup menjadi buruh tani," imbuhnya.
Ia dengan tegas mengatakan, petani Indonesia harus mandiri dan kaya raya, komoditas pertanian kita harus meningkat.
"Semua itu bisa terwujud jika petani memiliki lahan garapan sendiri, selain itu mudahkan akses petani ke perbankan," tandasnya.
Kemudian saat disinggung media tentang pilkada cianjur, kemana jutaan anggota Agraria Institute akan di arahkan.
"Saya sarankan dukung Paslon nomor urut," pungkasnya.
Sementara itu Ketua Agraria Institute Korda Sukanagara Edy Kamaludin menambahkan.
"Kami akan mendukung program kerja maupun pandangan politik Direktur kami," ucapnya.
"Dengan kesadaran tinggi kami berkeyakinan program kerja Direktur sudah di pikirkan matang-matang dan pasti bermanfaat untuk orang banyak," jelasnya.
Lanjutnya; "Di cianjur selatan banyak lahan eks HGU yang sudah habis, kami berencana akan memperjuangkan nya untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.
(Ark)