SUARA CIANJUR | WARUNGKONDANG - Dipedesaan beternak domba merupakan pilihan yang sangat tepat, di samping cara pemeliharaannya yang cukup mudah, dan untuk pakan tidaklah begitu sulit.
Makanan pokok domba berupa rumput atau daun-daunan, di pedesaan bisa mencari di ladang, di kebun, atau di area pesawahan. Kemudahan itulah yang kemudian mendorong Kepala Desa Bunisari alokasikan Dana Desa (DD) untuk berternak domba.
Hal itu disampaikan H. Dedi Juhaeri Kepala Desa Bunisari Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur.
"Kami memprioritaskan ketahanan pangan anggaran dana desa untuk berternak domba," ucapnya Kamis (31/10/2024).
"Anggaran ketahanan pangan dana desa tahun 2023 lalu di prioritaskan untuk berternak domba," Imbuhnya.
Ia juga mengatakan, di desa bunisari ada tujuh kelompok yang menjalankan program Ketapang.
"Per- erwe satu kelompok di kasih 12 ekor sampai dengan 14 ekor," uraianya.
Lebih lanjut H. Dedi Juhaeri mengatakan, Randu Asri merupakan salah satu kelompok pengelola ternak domba program ketahanan pangan desa.
Hal senada disampaikan Nurdin Ketua Rt. 01. Kelompok ternak domba Randu Asri ini terdiri dari ke-ertean 01, 03 dan 05.
"Sejak awal sampai sekarang itu sudah berjalan sekitar satu tahunan, dulu waktu pertama ternak itu tiga belas ekor, dua jantan yang lain nya indukan, dan sekarang sudah pada beranak" ungkapnya kepada awak media suara cianjur.
Untuk diketahui kelompok randu asri dengan usaha dan segala upayanya boleh di katakan berhasil, tingkat keberhasilan merupakan salah satu pencapaian yang di idamkan oleh banyak individu.
"Satu hal yang tetap konsisten adalah bahwa keberhasilan biasanya tidak datang dengan mudah. Sebelum menyerahkan kepada warga yang mau memelihara, saya pastikan dulu apakah dia berpotensi untuk memelihara atau tidak, sebab saya tidak mau cuma dua bulan, bosan, selesai," bebernya.
Mengenai tekhnis bagi hasil Nurdin menerangkan, menurut dia komitmen yang dijalankan saat ini adalah bagi hasil 50-50 atau fifty fifty.
"Yang sekarang sedang di jalankan itu adalah bagi hasil separo-separo, misalkan ada anaknya lima ekor, yang dua ekor untuk yang memelihara, yang dua ekornya lagi untuk di berikan kepada warga bagi yang mau memelihara, dan yang satu nya kita diskusikan bagaimana untuk ngebaginya," tutupnya.
(Dang)