SUARA CIANJUR | WARUNGKONDANG - Makna ketahanan pangan desa adalah untuk meningkatkan kemampuan suatu desa atau komunitas desa dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya secara mandiri dan berkelanjutan.
Tujuan utama dari ketahanan pangan di desa adalah untuk meningkatkan ketersediaan pangan, keterjangkauan, dan konsumsi pangan yang sehat, beragam, dan sesuai dengan kebutuhan lokal. Rabu (30/10/2024).
Namun untuk mencapai ke tujuan tersebut tak jarang para pengelola mengalami kegagalan, hal itu di sebabkan berbagai macam faktor.
Seperti hal nya yang di sampaikan oleh U.Badrudin Kades Cisarandi kecamatan.Warungkondang kabupaten.Cianjur.
"Saya mah kalau berbicara mengenai ketahanan pangan wajar kalau mengeluh, karena tidak sesuai dengan harapan, sudah berbagai macan cara dilakukan namun belum menemukan hasil yang signifikan," keluhnya kepada awak media Suara Cianjur.
"Pengalaman saya, melalui bantuan dari pemerintah jarang yang panjang lah program nya, setahun nggak tahu kemana, jadi di anggapnya hibah, jadi tidak mendukung untuk memperjuangkan ketahanan pangan bantuan dari pemerintah itu, hanya paling satu tahun selesai," imbuhnya
Lebih lanjut ia menerangkan seharusnya ketahanan pangan itu
sebagai penunjang bagi masyarakat yang kurang mampu
"Mestinya hasil dari ketahanan pangan itu bisa membantu warga lainnya, terutama mereka yang jompo, keluarga miskin, sama penanganan stunting" katanya
Kemudian ia menambahkan bahwa sudah ada beberapa kelompok sebagai pengelola ketapang, sejak sebelum tahun dua ribu dua puluh empat.
"Ini sudah tiga tahun lah berjalan, ada yang ternak ayam potong, lele, ngebun jagung, namun mengalami kendala. Dan sekarang nanam singkong, sekarang masa nya panen namun belum ada laporan ke desa" ungkapnya.
Ketika di singgung mengenai bagi hasil antara pengelola sama desa. Kades menerangkan; "Kalau desa tidak menuntut berapa persen nya, yang penting modal nya utuh, ada lebihnya bagikan kepada masyarakat yang kurang mampu, terutama keluarga rawan stunting," jawabnya.
"Kami ingin program Ketapang desa terus berkelanjutan, dan warga penerima manfaat terbuka dalam pengelolaannya, datanya serahkan ke desa, berapa orang yang menerima manfaat dalam program ini," pungkasnya.
(Dang)