SUARA CIANJUR | CIANJUR – Gempa bumi dengan magnitudo 3,3 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat (15/11/2024).
Sejumlah warga kepada melaporkan merasakan getaran tersebut. Safitri (35), seorang warga Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur mengungkapkan, kaca rumahnya sempat bergetar.
Awalnya, ia tidak menyangka bahwa getaran tersebut disebabkan oleh gempa.
“Kiranya ada mobil lewat, tapi pas ke teras, tetangga juga bilang seperti ada gempa,” kata Safitri kepada Kompas.com, Jumat petang.
Ia menambahkan, meski getarannya cukup terasa, tidak ada dampak pada perabotan atau barang-barang di dalam rumah.
“Kiranya ada mobil lewat, tapi pas ke teras, tetangga juga bilang seperti ada gempa,” ujarnya.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan, pusat gempa berada pada koordinat 6.78 LS dan 107.28 BT, tepatnya di darat pada jarak 16 kilometer Timur Laut Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 4 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, ini merupakan gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar aktif,” kata Ayyu melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat petang.
Ia juga menyebutkan bahwa berdasarkan peta tingkat guncangan, getaran gempa tidak hanya dirasakan di wilayah Cianjur, tetapi juga di beberapa daerah lain, antara lain Cipatat, Cirata, Cipeundeuy, Rajamandala Bandung.
“Skala Intensitas II-III MMI dengan getaran benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan terasa seakan-akan ada truk lewat,” tambahnya.
Ayyu menginformasikan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan fisik pada bangunan, dan pantauan sementara menunjukkan tidak adanya aktivitas gempa susulan.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ucap Ayyu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmana Wijaya menambahkan, getaran gempa dirasakan di beberapa wilayah, termasuk Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Ciranjang, dan Sukaluyu.
Jajarannya telah menginstruksikan Relawan Tanggap Bencana (Retana) di masing-masing wilayah terdampak untuk melakukan pemantauan dan pendataan.
“Sejauh ini belum ada laporan dampaknya pada kerusakan bangunan, ya. Semoga tidak sampai ada,” ujar Asep saat dihubungi, Jumat.
Asep juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, tetapi tetap waspada dan segera mencari tempat perlindungan jika terjadi gempa susulan.
(Red)