SUARA CIANJUR | CUGENANG - Wawan (42) mantan sopir bogoran yang biasa mangkal di terminal bayangan rancagoong lama menghilang, muncul kembali jadi bos budidaya jangkrik.
Kepada awak media Suaracianjur Wawan menceritakan lika liku kehidupannya hingga manemui kembali jalan kehidupannya melalui budidaya jangkrik.
"Iya Kang waktu masih jalan bogoran selalu pusing setiap hari, bagaimana tidak pusing armada bogoran mobilnya sudah pada tua, sedangkan saingan mobilnya keluaran terbaru," ujarnya. Rabu (6/11/2024).
"Kalau pun kita jalan, penumpang banyak komplen karena di tengah perjalan colt L 300 sering mogok," Imbuhnya.
Lalu saat di singgung awak media lama tak muncul di tempat tongkrongan terminal bayangan rancagoong, kemana saja, apa yang dilakukan?
"Lima tahun lebih saya menganggur tidak punya penghasilan, ya kerja seadanya serabutan untuk memenuhi kebutuhan dapur," jawabnya.
Masih kata Wawan, begitulah keseharian saya kang, namun pada suatu hari saya kedatangan teman dan menceritakan tentang kesuksesannya dalam menggeluti usaha budidaya jangkrik.
"Mendengar cerita teman saya jadi tertarik ingin mencoba budidaya jangkrik," ucapnya.
"Bermodalkan uang 500ribu saya memberanikan diri terjun menggeluti bisnis yang di ceritakan teman, meskipun saya sendiri belum paham betul mengenai budidaya jangkrik ini," jelasnya.
Lanjut Wawan; "Saya mantapkan tekad, kemudian membeli semua kebutuhan dan perangkat dalam bisnis ini, mulai dari membeli telur jangkrik hingga perkayuan untuk pembuatan kotak budidaya jangkrik," urainya.
Selanjutnya ditanya berapa harga sekilo telor jangkrik, dan jadi duit berapa setelah 25 hari panen jangkrik.
"Harga telor jangkrik sekilonya itu berkisar di angka 160ribu, kalau panennya sukses bisa menjadi 25 kilo jangkrik, harga jangkrik sekilonya 50ribu, tinggal hitung aja ku akang," jawabnya dalam dialek sunda.
Wah besar juga untungnya, modal telor jangkrik hanya seharga 160 ribu, ditunggu 25 hari hingga panen, jadi duit Rp. 1.250.000,_ dari satu kotak budidaya jangkrik, bayangkan jika punya sepuluh kotak, seloroh Mang Ucup teman ngobrolnya Wawan
"Kalau begitu saya juga mau ikutan budidaya jangkrik," timpal uje temannya Wawan.
Untuk diketahui Wawan menjalankan budidaya jangkrik penuh dengan keuletan, tekad yang kuat dan pantang menyerah, ia tinggal dan menjalankan bisnisnya di daerah Cugenang tepatnya di Desa Talaga.
(Ark)