SUARA CIANJUR | JAKARTA - Kesenjangan atau ketimpangan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan rendah serta kemiskinan merupakan dua masalah besar di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Kemiskinan merupakan masalah global, yang menyebabkan masyarakat kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pelayanan kesehatan, dan kurangnya penghasilan. Rendahnya produktivitas manusia dapat mengakibatkan rendahnya pendapatan yang diterima, diketahui bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan, yaitu tingkat pendapatan yang rendah, rendahnya tingkat pendidikan, serta besarnya konsumsi. Sabtu (7/12/2024).
Tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan, baik dari segi jumlah maupun persentase. Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada Maret 2020 dan September 2020 disebabkan adanya pembatasan mobilitas penduduk saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Di Indonesia pada Maret 2024 jumlah penduduk miskin mencapai 25,22 juta orang. Dibandingkan pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin menurun 0,68 juta orang. Sedangkan jika dibandingkan pada September 2022, jumlah penduduk miskin sebanyak 1,14 juta orang. Persentase penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebesar 9,03%, menurun 0,33 persen poin terhadap Maret 2023 dan turun 0,54 persen poin pada September 2022.
Pada Maret 2024 penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua, yaitu dengan 19,39%. Sedangkan Pulau Kalimantan sebagai penduduk miskin terendah, yaitu sebesar 5,44%. Namun, dilihat dari sisi jumlah dengan 13,24 juta orang, sebagian besar penduduk miskin berada di Pulau Jawa, sedangkan penduduk miskin di Kalimantan berada di angka 0.94 juta orang.
Terdapat banyak sebab mengapa seseorang menjadi miskin, terutama jika dilihat dari pandangan hidup dan sikap terhadap pekerjaan. Gaya hidup juga dapat menyebabkan seseorang menjadi miskin. Sifat malas dapat menimbulkan kemiskinan, Dimana seseorang malas bekerja sehingga dia tidak mampu mencukupi kebutuhannya.
Selain faktor rendahnya Pendidikan, pandangan hidup, dan gaya hidup, ada faktor lain yang bisa menyebabkan kemiskinan, yaitu rendahnya upah, lapangan kerja yang sedikit, dan tingginya harga kebutuhan.
Peran Pendidikan
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi kemiskinan di suatu negara. Pendidikan ialah usaha yang secara sadar dan terencana agar bisa mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran secara aktif mengembangkan potensi dalam dirinya sehingga memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat dan bangsa. Pentingnya pendidikan, kemampuan serta pengetahuan ialah untuk salah satu modal kita untuk hidup di zaman yang serba sulit ini. Pendidikan menjadi salah satu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan menjadi salah satu Pembangunan Sumber Daya Manusia yaitu, membangun SDM Tangguh yang dinamis, produktif, terampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Terdapat dua alasan mengapa peran pendidikan itu penting. Pertama karena banyak permintaan yang tinggi untuk pendidikan, ini terjadi karena masyarakat percaya bahwa pendidikan yang tinggi mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat. Kedua, karena banyal hasil observasi yang bahwa tingkat pendidikan yang tinggi akan mengangkat pendapatan dan status sosial di masyarakat. Sekolah yang nyaman dan tenang merupakan tempat yang dibutuhkan untuk kelancaran proses kegiatan belajar mengajar. Prasarana sekolah memiliki pengaruh penting dalam penyelenggaraan Pendidikan.
Dengan adanya Pendidikan dapat membantu manusia dalam menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan yang ada dalam dirinya. Dengan mengembangkan potensi kemanusiaan seseorang menjadi manusia seutuhnya. Tingkat Pendidikan ialah tahap Pendidikan yang berkelanjutan, yang ditetapkan berdasarkan perkembangan peserta didik, Tingkat kesulitan bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran. Tingkat Pendidikan dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk melihat Tingkat kesejahteraan penduduk.
Pendidikan Sebagai Investasi Penting
Banyak studi membuktikan bahwa Pendidikan mampu memutus kemiskinan. Karena setelah seseorang mendapatkan Pendidikan, mereka bisa melalui pekerjaan yang bermartabat dan hubungan sosial yang lebih baik. Pada tahun 2021 sebuah studi yang diterbitkan oleh Universitas Stanford dan Universitas Ludwig Maximilian di Munich menunjukkan bahwa, antara tahun 1960 dan 2000, 75 persen pertumbuhan produk domestik bruto di dunia dikaitkan dengan peningkatan keterampilan matematika dan juga sains.
Dalam dunia Pendidikan, sekolah menjadi mekanisme untuk menumbuhkan kohesi sosial dan Pembangunan bangsa, serta menghasilkan berbagai produktivitas, kurangnya tingkat kejahatan. Jika pendidikan yang didapatkan merata, maka kesenjangan di suatu negara bisa menurun. Karena, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang mendorong kesenjangan kekayaan antara negara yang berpendapatan tinggi dan rendah.
Efisiensi Pendidikan juga bisa digabungkan menggunakan teknologi, karena dengan menggabungkan teknologi mampu mendukung pengajaran yang signifikan dan meningkatkan hasil pembelajaran.
Pengaruh Tingkat Pendidikan
Pengaruh pendidikan diakui luas bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu pendidikan terus dikembangkan, karena pendidikan mampu mengurangi kemiskinan serta memperbaiki kesejahteraan. Tingkat pendidikan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kemiskinan dan ketimpangan, bahwa pendidikan dapat mengurangi kemiskinan dan ketimpangan secara langsung, dengan meningkatkan produktivitas bagi golongan miskin, memperbaiki kesempatan mereka untuk dapat pekerjaan dengan upah yang sesuai bahkan lebih baik.
Tingkat Pendidikan dapat digunakan sebagai salah satu ciri untuk melihat kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi Tingkat Pendidikan, maka akan semakin baik kualitas sumber daya manusianya. Keterkaitan kemiskinan dan Pendidikan sangat besar karena Pendidikan memberikan kemampuan serta pengetahuan untuk bisa berkembang lewat penguasaan ilmu dan keterampilan.
Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap kemiskinan, semakin rendah tingkat pendidikan maka akan tinggi tingkat kemiskinan, begitu sebaliknya semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan rendah tingkat kemiskinannya.
Kemiskinan merupakan suatu Dimana seseorang tidak mampu memenuhi hak-hak dasat untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Penghitungan garis kemiskinan ditentukan jika Masyarakat tersebut mempunyai pendapatan setiap orangnya dibawah Rp.7.057 per hari.
Sedangkan menurut Bank Dunia, standar pengukuran kemiskinan dapat ditentukan berdasarkan pendapatan per kapita. Jika pendapatan penduduk kurang dari sepertiga rata-rata pendapatan per kapita nasional maka penduduk yang tergolong miskin.
Pendidikan merupakan salah satu cara untu menyelamatkan diri dari kemiskinan. Tingkat Pendidikan yang dijalani seseorang dalam memenuhi pendidikannya untuk mengembangkan sumber daya manusia, karena semakin tinggi seseorang dalam menempuh Pendidikan akan semakin tinggi pula pengetahuan serta keterampilannya agar bisa mendorong produktivitasnya. Dengan Pendidikan Masyarakat bisa lebih pintar dan menjauhkan dari kemiskinan. Dengan kata lain tingkat pendidikan sangat mempengaruhi Tingkat kemiskinan pada Masyarakat.
Pertumbuhan terhadap kemiskinan di Indonesia mempunyai aspek positif yaitu meningkatnya permintaan barang dan jasa yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga menciptakan lapangan pekerjaan, dengan adanya jumlah penduduk yang besar maka dapat meningkatkan pasokan tenaga kerja yang dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan daya saing.
Pertumbuhan penduduk yang moderat dapat membantu mengentaskan kemiskinan di Indonesia, yaitu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Masyarakat dan meningkatkan permintaan serta mampu menciptakan pasar produk dan jasa yang besar.
Penulis: Zinadine Zidan Majid