Foto: Dok. (Net) Photo orang Ainu, suku bangsa yang mendiami Hokaido Jepang Utara selama 5000 tahun silam. |
SUARA CIANJUR | CIANJUR - Ngomongin Jepang, kebanyakan orang langsung mikirnya samurai, anime, sushi, atau tradisi seperti kimono. Tapi, tahukah kamu kalau Jepang itu nggak cuma dihuni satu kelompok etnis?
Orang Jepang yang kita kenal sebenarnya lebih sering disebut sebagai Yamato. Tapi, di utara Jepang, khususnya di Hokkaido, ada kelompok etnis lain yang punya sejarah dan budaya beda banget, yaitu Ainu. Kamis (19/12/2024).
Siapa Sih Orang Ainu Itu?
Orang Ainu adalah penghuni asli Hokkaido yang sudah ada di sana lebih dari 5.000 tahun. Kata "Ainu" sendiri dalam bahasa mereka artinya "manusia."
Mereka hidup di area paling dingin di Jepang, jauh sebelum Yamato datang dan membangun Jepang seperti yang kita tahu sekarang.
Nah, yang bikin menarik, budaya Ainu beda banget sama Yamato. Agama, tradisi, bahkan penampilan mereka lebih mirip orang Mongol daripada orang Jepang pada umumnya.
Misalnya, laki-laki Ainu sering memelihara jenggot lebat, sementara perempuan Ainu punya tradisi tato di sekitar mulut.
Perlawanan Panjang Melawan Samurai
Kisah Ainu juga penuh perjuangan. Di abad ke-10, mereka berusaha keras menghentikan ekspansi samurai Yamato yang mencoba memperluas kekuasaan ke utara.
Serunya lagi, gelar Shogun—yang terkenal banget di Jepang—lahir dari konflik melawan Ainu ini. Awalnya, gelar lengkapnya adalah Sei Taii Shogun, yang berarti "Jenderal Agung Penakluk Orang Barbar Utara." Dan "orang barbar" yang dimaksud itu ya... Ainu.
Samurai baru benar-benar mulai menjajah Hokkaido di abad ke-17, tapi proses kolonisasi besar-besaran baru terjadi di akhir abad ke-19. Salah satu tokoh terkenal yang terlibat dalam kolonisasi Hokkaido adalah Morihei Ueshiba, pendiri Aikido.
Orang Ainu di Masa Kini
Sayangnya, kolonisasi itu bikin orang Ainu kehilangan banyak tanah dan identitas budaya mereka. Kini, jumlah mereka tinggal sekitar 24.000 orang di seluruh Jepang.
Tapi, ada kabar baik juga. Orang Ainu sekarang punya perwakilan di Kongres Jepang, yang artinya mereka mulai mendapatkan suara untuk melindungi hak dan budaya mereka.
Budaya Ainu sekarang juga mulai dilestarikan kembali, baik melalui museum, festival, maupun pengajaran bahasa mereka yang hampir punah. Meski jumlah mereka kecil, warisan budaya Ainu adalah bagian penting dari sejarah Jepang yang sering terlupakan.
Hubungan dengan Orang Yamato
Hubungan Ainu dengan Yamato dari dulu bisa dibilang tegang. Di masa lalu, Ainu sering dianggap sebagai "orang luar" oleh Yamato, bahkan dibilang barbar. Tapi, seiring waktu, hubungan itu mulai membaik.
Orang Jepang modern mulai mengakui pentingnya keberadaan Ainu sebagai bagian dari keragaman etnis Jepang.
Jadi, kalau kamu pikir Jepang itu homogen, itu nggak sepenuhnya benar. Ada Ainu di utara, ada Uchinanchu di Okinawa, dan ada Yamato yang mendominasi di wilayah tengah. Semua ini bikin Jepang jadi negara dengan sejarah dan budaya yang jauh lebih kaya dari yang kita bayangkan.
Ainu adalah bukti bahwa kisah manusia nggak pernah cuma satu warna—selalu ada banyak cerita yang menunggu untuk dikenali.
Penulis: Indratno Widiarto