SUARA CIANJUR | WARUNGKONDANG - Untuk menekan pertumbuhan stunting dan gizi buruk di Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang, Tim penanganan Stunting memberikan makanan tambahan, berupa gizi tambahan selama 72 hari secara berturut turut.
Hal tersebut di sampaikan Bidan Desa Ciwalen dalam kegiatan rembuk stunting di aula Desa, dengan tema "Melalui Konversi Pencegahan Stunting, Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia Yang Unggul, Menuju Indonesia Maju."
Acara di hadiri Camat Warungkondang Ali Akbar, Kepala Desa Ciwalen Dadang Sutisna, Babinsa Desa Ciwalen Sertu Rian dan Tamu Undangan dari Tim Penanganan Stunting dan Gizi buruk.
" Stunting merupakan dimana seorang bayi gagal tumbuh kembang karena kekurangan gizi, sejak usia dalam kandungan sampai dengan usia dua tahun," ujar Parina Bidan Desa Ciwalen, Senin (23/12/2024).
" Untuk penanganannya kami memberikan makanan tambahan berupa gizi tambahan selama 72 hari berturut turut," Imbuhnya.
Selain itu kami juga memberikan edukasi pengolahan bahan makanan yang bisa menghasilkan gizi terbaik.
" Balita itu bisa tuntas masalah gizi buruknya sebelum usia 2 tahun, dan permasalahan stunting bisa dibantu dari anggaran dana desa, keluarga dengan resiko stunting di desa ciwalen ada 199 kepala keluarga," pungkasnya.
Hal senada disampaikan oleh Gilang, Sekdes Desa Ciwalen Warungkondang, ia mengatakan bahwa kegiatan rembuk stunting ini merupakan amanat dari undang undang.
" Secara nasional angka stunting ini masih banyak, namun demikian di wilayah kerja desa ciwalen setiap tahunnya mengalami penurunan," ungkapnya kepada awak media suara cianjur.
" Hal tersebut di perlukan penanganan dan perhatian dengan melakukan pencegahan, tim terjun langsung ke lapangan," sambungnya.
Lanjutnya: "Memang kasus stunting di desa Ciwalen angkanya tertinggi se-kecamatan warungkondang, namun demikian setiap tahunnya mengalami penurunan angka," tutupnya.
(Aceng)