Foto: Dok. (Ark/SC). Ketua DPC Pemuda Tani Cianjur Bersama Ketua Umum Sahabat Polisi, Lirik Singkong Jadikan Komoditas Strategis Nasional. |
SUARA CIANJUR | CIANJUR - Komoditas singkong memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, menilik hal itu, Ketua DPC Pemuda Tani Cianjur Rendi Taupik Ismail bersama Ketua Umum Sahabat Polisi Dr.(HC) Fonda Tangguh, SE.,SH.,MH,. berencana melirik singkong menjadi komoditas strategis Nasional. Kamis (9/1/2025).
Kepada awak media suara cianjur Ketua DPC Pemuda Tani Cianjur, Rendi Taupik Ismail menuturkan, singkong memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan.
" Dengan dukungan para pihak, terutama pemerintah, singkong dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta mendiversifikasi ekonomi nasional,” tutur Rendi.
" Dengan menggabungkan berbagai format, hal itu bisa menjadi strategi untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan bagi para petani singkong," Imbuhnya.
Lanjut Rendi, sebagai tanaman yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan kondisi, singkong berpotensi menjadi solusi untuk ketahanan pangan, terutama di daerah-daerah yang tidak cocok untuk tanaman pokok lainnya seperti padi.
Masih kata Rendi, disisi lain singkong merupakan bahan baku penting bagi industri pangan, bioenergi, farmasi, dan tekstil. Namun, untuk merealisasikan potensi tersebut, diperlukan keberpihakan dari para pemangku kebijakan.
" Ketika rencana kami ini sukses otomatis kami sangat mendukung dan ikut serta dalam mensukseskan program ketahanan pangan nasional, serta memberi peluang peningkatan ekonomi kepada para petani komoditi singkong," urainya.
Rendi juga menyinggung Komoditas singkong bukan hanya tanaman pangan lokal, tetapi bisa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat jika pemangku kebijakan berkomitmen mengembangkan ekosistem produksi dan industrinya.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Sahabat Polisi. Dr.(HC) Fonda Tangguh, SE.,SH.,MH., menurutnya komoditi singkong yang selama ini minim perhatian jika dikelola dengan benar berpotensi menjadi komoditas strategis nasional.
Masih menurut Ketum Sahabat Polisi, pentingnya peran singkong dalam pemenuhan pangan nasional perlu adanya beberapa langkah strategis yang perlu diambil dan disepakati para pihak, terutama pemangku kebijakan.
" Pertama, berikan perhatian lebih kepada berupa subsidi dan insentif bagi petani serta pelaku industri pengolahan singkong, mereka harus lebih di perkuat, hal ini sangat penting guna memastikan harga singkong tetap kompetitif," ungkapnya.
Sambungnya, dengan demikian, petani akan mendapatkan kepastian pasar, sementara industri akan mendapatkan bahan baku berkualitas secara berkelanjutan.
Kedua, ia menekankan pentingnya pengembangan komoditas potensial daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik tanah yang berbeda-beda, dan singkong merupakan salah satu komoditas yang dapat dioptimalkan sesuai dengan keunggulan daerah.
Pengembangan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi biaya investasi, karena komoditas tidak perlu disesuaikan dengan kondisi daerah yang kurang cocok.
Ketiga, perlu adanya dorongan pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah singkong. Dengan mengolah singkong menjadi produk bernilai tinggi, seperti bioenergi dan berbagai inovasi pangan lainnya.
" Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global, hal ini juga akan membuka peluang ekspor yang lebih besar bagi produk olahan singkong Indonesia," paparnya.
Keempat, mendorong pemerintah untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi petani singkong. Penggunaan teknologi pertanian modern akan membantu petani meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mereka.
" Program pelatihan ini juga penting untuk menarik generasi muda agar lebih terlibat dalam sektor pertanian, yang saat ini didominasi oleh generasi yang lebih tua," jelasnya.
Terakhir ia menegaskan, untuk keberhasilan suatu program, perlu adanya sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku industri, singkong tidak hanya akan menjadi komoditas unggulan, tetapi juga kunci penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.
(Ark)