Foto: Dok. (Ark/SC) Suasana rapat membahas ketahanan pangan di kantor DPP Pemuda Tani Jl. Harsono RM. No. 03 Jakarta Selatan |
SUARA CIANJUR | JAKARTA - Singkong merupakan komoditi lokal yang mudah di temui ditiap daerah dan keberadaannya belum di manfaatkan secara maksimal, tanaman jenis umbi umbian ini dapat tumbuh di berbagai jenis tanah serta kondisi alam.
Selain itu singkong berpotensi menjadi solusi untuk pemenuhan ketersediaan bahan pangan, terutama di daerah-daerah yang tidak cocok untuk tanaman pokok lainnya seperti padi.
Melihat potensi yang tersedia, Ketua DPC Pemuda Tani Cianjur Rendi Taupik Ismail berencana menjadikan singkong sebagai komoditas strategis nasional, bahkan lebih jauh diharapkan bisa menjadi tulang punggung ekonomi Rakyat.
" Iya kang, singkong ini mudah ditemui disetiap daerah di Indonesia, namun sayang keberadaannya belum di manfaatkan secara maksimal, makanya, kami berencana membawa singkong menjadi komoditas strategis nasional, sekaligus diharapkan bisa menjadi tulang punggung perekonomian rakyat, seperti itu harapan kami kedepannya," harap Rendi kepada awak media suara cianjur. Senin (13/1/2025).
" Alhamdulillah rencana kami ini mendapat support dan dukungan dari Sekjen DPP dan Sekretaris DPD Pemuda Tani Jawa Barat," Imbuhnya.
Lebih lanjut Rendi mengatakan, singkong yang sedang kami kembangkan untuk menjadi komoditas strategis nasional diantaranya varietas garuda, mentega, gajah, manggu, dan adira, pokoknya varietas yang berkulit putih.
" Singkong jenis tersebut memiliki ukuran yang besar sehingga cocok dijadikan berbagai macam olahan makanan, seperti kue, getuk, combro, gaplek, opak, keripik, tapai, singkong goreng, kerupuk kulit dan lain lain, rasanya enak manis," sambungnya.
" Singkong dengan varietas tersebut dapat menghasilkan 75 hingga 100 ton per hektar, biasa di panen di usia 7 bulan, namun untuk kebutuhan tertentu di butuhkan usia 12 bulan, dengan rata rata hasil 5 sampai dengan 7 kg perbatang," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, dengan dukungan para pihak, terutama pemerintah, singkong dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta mendiversifikasi ekonomi nasional, dengan menggabungkan berbagai format, hal itu bisa menjadi strategi untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan bagi para petani singkong.
" Sebagai tanaman yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan kondisi, singkong berpotensi menjadi solusi untuk ketahanan pangan, terutama di daerah-daerah yang tidak cocok untuk tanaman pokok lainnya seperti padi. Selain itu singkong merupakan bahan baku penting bagi industri pangan, bioenergi, farmasi, dan tekstil. Namun, untuk merealisasikan potensi tersebut, diperlukan sinergitas dari berbagai elemen, terutama Pemerintah," tutupnya.
Foto: Dok. (Ark/SC) Searah jarum jam, Sekretaris DPD Pemuda Tani Jabar, Amir Hamjah,S.Kom., M.M., Ketua DPC Pemuda Tani Cianjur Rendi Taupik Ismail, Sekjen DPP Pemuda Tani R.S. Suroyo. Jr. |
Masih dilokasi yang sama, hal senada disampaikan Sekjen DPP Pemuda Tani, R.S. Suroyo, Jr. Menurutnya program yang digagas oleh Ketua DPC Pemuda Tani Cianjur sangat bagus bisa mengangkat komoditi singkong yang selama ini kurang dilirik pasar domestik.
" Program yang digagas DPC Pemuda Tani Cianjur ini sangat bagus, isunya mengangkat komoditi singkong menjadi komoditas strategis nasional, juga dapat meningkatkan ekonomi para petani singkong," ucapnya.
" Program tersebut sejalan dengan program kerja Prabowo- Gibran mengenai ketahanan pangan nasional," pungkasnya.
Hal yang sama pun diucapkan Sekretaris DPD Pemuda Tani Jabar, Amir Hamjah,S.Kom., M.M., ia sependapat dengan Sekjen DPP, program kerja yang di rencanakan DPC Pemuda Tani Cianjur sangat bagus, dan layak mendapat dukungan.
" Program yang digagas oleh DPC Pemuda Tani Cianjur selain memberikan solusi tentang ketersediaan bahan pangan selain padi, juga memberi peluang peningkatan ekonomi kepada para petani komoditi singkong," katanya.
" Selain itu komoditi singkong yang tadinya minim perhatian jika dikelola dengan benar, akan menjadi komoditas pertanian yang diperhitungkan," bebernya.
Ia juga mengatakan, peran penting singkong untuk menjadi bahan pemenuhan pangan selain padi, harus ada kesepakatan para pihak. Terutama dari pemerintah.
" Perhatian dari pemerintah sangat penting guna memastikan harga singkong tetap kompetitif, agar para petani mendapatkan kepastian pasar," ujarnya.
(Ark)