Pompa Air Poktan Sauyunan Kesulitan Aliri 5 Hektar Lahan Sawah Tadah Hujan

suaracianjur.com
Januari 04, 2025 | 14:24 WIB Last Updated 2025-01-04T07:58:31Z
Foto: Dok. (Dang/SC) Bak penampungan pompa air Kelompok Tani Sauyunan 

SUARA CIANJUR | WARUNGKONDANG - Pompa air Kelompok Tani (Poktan) Sauyunan menghasilkan 2 liter /detik, namun kesulitan dalam upaya mengaliri 5 hektar lahan sawah tadah hujan yang ada di Kp. Ciremis Kulon Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur, Sabtu (4/1/2025).

Hal tersebut di sampaikan Ujang Sudarman Ketua Kelompok Tani Sauyunan kepada awak media suara cianjur pada Jumat, 3 Januari 2024 kemarin, di lokasi berdirinya pembangunan program pompa air.

Ia juga menyebutkan program pompa air untuk sawah tadah hujan tersebut agak ribet dalam penyaluran airnya.

" Untuk saat ini hanya bisa memenuhi kebutuhan air lahan sawah yang dekat dengan bak penampungan, untuk yang jauh harus mau bongkar pasang pipa atau selang," tutur Ujang, Jumat (3/1/2025).

" Pompa air disini untuk mengaliri 5 hektar sawah tadah hujan, dengan cara menyambungkan pipa penampungan di sambung lagi dengan selang, itu dilakukan setiap ada yang memerlukan air untuk mengaliri sawah," ucapnya.
Foto: Dok. (Dang/SC) Ketua Kelompok Tani Sauyunan (Kaos biru) sedang menunjukkan lokasi pompa air sibel yang di tanam

Ia juga mengatakan, saat pembangunan pompa air muncul kekhawatiran masyarakat mengenai ketakutan habisnya sumber daya air, padahal menurutnya pompa air dengan pemukiman warga berjarak 150 meter.

" Sempat muncul ke khawatiran warga mengenai habisnya sumber daya air, padahal lokasi pompa air dengan pemukiman warga berjarak 150 meter," Ungkapnya.

Masih kata Ujang, menurut mereka secara normal kinerja pompa air bisa mengaliri 5 hektar lahan sawah secara bergantian. Namun faktanya saat terik matahari air dengan mudah dapat terserap kembali, air sama sekali tak bisa menggenangi lahan sawah.

" Pompa air menghasilkan 2 liter/detik, kemudian di tampung di bak penampungan, namun kesulitan dalam pendistribusian, ini terjadi karena banyak hal, salah satunya daya dorong alat serta faktor medan lahan sawah serta cuaca juga," tuturnya.

" Ini juga dalam pendistribusian air di bagi menjadi 2 jalur, namun tetap kesulitan mengaliri secara keseluruhan," sambungnya.
Foto: Dok. (Dang/SC) Faktor medan lahan sawah yang menjadi salah satu faktor sulitnya pendistribusian air untuk kebutuhan pertanian.

Disinggung awak media berapa anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk mendanai program pompa air tersebut.

" Anggarannya seratus juta rupiah, cairnya secara dua termin, yang pertama 70% terakhir 30%, mungkin ini program pertama kali, masih uji coba, dan pengerjaan pembangunannya secara swakelola, lama pembangunan sebulan lebihan," jawabnya.

Untuk diketahui tujuan program pompa air dari Kementan Melalui Dirjen Sarpras adalah untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan mempercepat peningkatan produksi padi dan jagung dari satu kali menjadi tiga kali pertahun.

Di Kecamatan Warungkondang sendiri kelompok tani yang menjadi penerima manfaat program pompa air ada 4 kelompok, 2 Kelompok tani di desa ciwalen, 1 kelompok tani di desa sukamulya dan 1 kelompok tani di desa sukawangi.

(Dang)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pompa Air Poktan Sauyunan Kesulitan Aliri 5 Hektar Lahan Sawah Tadah Hujan

Trending Now

Iklan