Foto: Dok. (MY/SC) KH. Misfalah Yusuf Bidang Dakwah MUI Kabupaten Cianjur, dalam salah satu kegiatan keagamaan. |
SUARA CIANJUR | CIANJUR - Memasuki bulan suci Ramadhan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur khususnya aparat penegak hukum untuk melakukan upaya maksimal dalam penindakan penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.
Hal tersebut disampaikan KH. Misfalah Yusuf Bidang Komisi Dakwah MUI Kabupaten Cianjur, menurutnya hal itu harus dilaksanakan sebagai upaya maksimal untuk menciptakan cianjur bersih dari segala bentuk kemaksiatan.
Kemudian dalam pernyataannya KH. Misfalah Yusuf menyebutkan harus ada peran penting keterlibatan penuh instansi pemerintah dalam memberantas masalah tersebut, demi menjaga moral masyarakat dan melindungi generasi muda dari ancaman kerusakan.
" Kami prihatin, dengan peredaran miras oplosan diberbagai wilayah cianjur, seperti di daerah Cikalongkulon, Mande dan Cianjur Selatan," ungkapnya.
Namun ia memuji langkah cepat yang telah dilakukan polres cianjur bersama aparat keamanan lainnya. razia yang dilakukan dianggapnya berhasil, dengan menyita berbagai barang ilegal, selanjutnya ia meminta di bulan Ramadhan nanti upaya tersebut harus lebih gencar dan sistematis.
" Meski razia telah dilaksanakan, penting bagi pemerintah daerah, khususnya pihak kepolisian, TNI, dan jajaran terkait, untuk terus meningkatkan fokus terhadap pemberantasan narkoba dan miras sebagai bagian dari tanggung jawab moral kita bersama," tegasnya.
" Masalah Ini bukan hanya tugas aparat keamanan, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat," imbuhnya.
Ia juga meminta agar pemerintah Kabupaten Cianjur mengambil langkah strategis, seperti menggalakan pemeriksaan tes urin secara rutin, pengawasan tempat hiburan malam, dan penertiban terhadap potensi lokasi rawan kemaksiatan.
" Langkah tersebut harus didukung, dan dikuatkan dengan peraturan daerah, sebagai upaya penindakan hukum kepada para pelaku pelanggaran, sekaligus menyediakan langkah rehabilitasi bagi para korban penyalahgunaan narkoba," ucapnya.
Masih kata KH. Misfalah. MUI Cianjur mengingatkan pemerintah daerah untuk memperhatikan sisi pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, upaya edukasi harus diperkuat, pemerintah dapat menggandeng tokoh agama, sekolah, dan komunitas untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak muda tentang bahaya narkoba dan miras, sehingga mereka menjadi generasi yang berintegritas dan bermoral.
Sehubungan dengan momentum bulan Suci Ramadan, KH. Misfalah mendesak semua pihak, termasuk Forkopimda dan instansi terkait untuk menjaga kesucian bulan suci dengan melakukan penertiban terhadap warung makan yang buka siang hari, tempat hiburan, dan aktivitas ilegal lainnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pengaturan operasional warung makan agar tetap menghormati tradisi berpuasa, sekaligus memberikan pengecualian hanya bagi non-Muslim dan pelancong jarak jauh.
" Dalam situasi seperti ini, kami berharap pemerintah kabupaten cianjur tidak hanya bereaksi sementara, tetapi serius menjadikan pemberantasan narkoba, miras, dan kemaksiatan sebagai program prioritas yang berkelanjutan," pintanya.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa pihak MUI Kabupaten Cianjur siap bersinergi dengan semua elemen, baik pemerintah, kelompok masyarakat dan aparatur penegak hukum.
" Kami MUI, siap menjadi mitra untuk menyuarakan perubahan. Namun pelaksana utama tugas ini tetap berada di tangan pemerintah dan aparat. Kami hanya menghimbau, dan tindakan tegas adalah kewenangan mereka. Kami siap mendukung kapan saja jika diperlukan," terangnya.
Terakhir ia mengajak seluruh elemen lapisan masyarakat secara bersama untuk memerangi peredaran narkoba dan miras tidak hanya di bulan Suci Ramadhan saja, ia berkeyakinan dengan dukungan dari berbagai pihak cianjur bisa menjadi wilayah yang terbebas dari segala bentuk kemaksiatan.
" Ramadhan tahun ini harus menjadi momentum refleksi bagi semua pihak, termasuk pemerintah cianjur, untuk memberikan fokus lebih besar dalam perang terhadap penyalahgunaan narkoba dan tindakan tidak bermoral lainnya, dengan kebersamaan dan ketegasan kolektif, cita-cita ini bukanlah hal yang mustahil," pungkasnya.
(Indra)