Dicari Warga dan Polisi Gara-gara Pagar Laut, Kades Kohod Ternyata Sembunyi Di Bogor

suaracianjur.com
Februari 18, 2025 | 14:40 WIB Last Updated 2025-02-18T07:45:21Z
Foto : Dok. (Rfs/IN) Kades Kohod, Arsin bin Asip (tengah pakai peci hitam) saat jumpa pers pada Selasa 14 Februari 2025. Arsin tiba-tiba muncul setelah menghilang secara misterius dan mengaku jadi korban perbuatan SP dan S dalam kasus pemalsuan SHGB juga SHM lahan pagar laut (Photo Istimewa).

SUARA CIANJUR | BOGOR - Setelah hilang secara misterius disaat polemik pagar laut makin panas dan berproses hukum sehingga dicari warganya dan penyidik Bareskrim Polri, Kepala desa (Kades) Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Arsin bin Asip, tiba-tiba muncul didampingi kuasa hukumnya Yunihar dan Rendy Kurniawan. Selasa (18/2/2025).

Kemunculan Kades yang terlibat perdebatan dengan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid terkait status lahan pagar laut itu, tak lain adalah untuk memberikan bantahan keterlibatan dirinya dalam dugaan pemalsuan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) pagar laut yang kini ditangani Bareskrim Polri.

Belakangan diketahui, Kades Kohod, Arsin bin Asip menyewa sebuah rumah di Kota Wisata Cibubur, Kabupaten Bogor, untuk bersembunyi. Dalam pernyataannya, Arsin bin Asip, meminta maaf jika kepergiannya hampir selama tiga pekan sudah menimbulkan kegaduhan juga berdalih jadi korban perbuatan SP dan S dalam kasus dugaan pemalsuan SHGB serta SHM lahan pagar laut.

" Saya meminta maaf sudah membuat gaduh masyarakat, saya dijebak SP dan S dalam soal dugaan pemalsuan lahan SHGB maupun SHM pagar laut," ujar Kades Kohod, Arsin bin Asip dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Kali Baru, Desa Kohod, dilansir laman Rmol.id pada Sabtu (15/2/2025).

Keberadaan Arsin bin Asip di Cibubur, Kabupaten Bogor, diungkapkan Ketua Gerakan Tangkap Arsin (GTA), Aman Rizal, yang menghimbau agar Kades Kohod segera menyerahkan diri untuk menghadapi risiko hukum atas perbuatannya. Tak hanya itu, Aman juga menyarankan agar kuasa hukum Arsin bin Asip tidak membantu Kades Kohod dalam  upaya melarikan diri.

" Arsin kembali hilang sehari setelah jumpa pers. Kami selalu memantau dia, jadi kalau ada di Desa Kohod pasti diketahui, hasil pemantauan Kades Arsin ternyata menyewa sebuah rumah di Cluster Coatestvile Cibubur, Bogor," ungkap Aman via selulernya, Selasa 18 Februari 2025.
Foto : Dok. (Rfs/IN) Sederet rumah mewah Cluster Coatestvile di Kota Wisata Cibubur, Kabupaten Bogor yang diduga menjadi lokasi persembunyian Kades Kohod Arsin bin Asip pasca terlibat perdebatan dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid terkait sertifikat lahan pagar laut Tangerang.

Menurut Aman, pengakuan Arsin bahwa dirinya sebagai korban dalam kasus pemalsuan SHGB dan SHM karena dijebak SP dan S tidak masuk akal. Harusnya, kata dia lagi, jika berasa tidak bersalah sebaiknya menyerahkan diri dan membongkar dalang utama dibalik kasus pagar laut.

" Itu modus alias alibi. Biasalah, kalau orang mau dijadikan tersangka suka ngaku sebagai korban agar tidak terjerat hukum. Jika memang merasa tidak bersalah kenapa harus bersembunyi? Arsin sebaiknya menyerahkan diri ke Polisi dan pengacara Kades Arsin jangan sampai ada dugaan perintangan terhadap penyidikan APH," imbuhnya.

Lebih lanjut Aman mengatakan, kekesalan masyarakat atas perilaku Kades Arsin bin Asip sudah memuncak. Hal itu dibuktikan dibentuk Laskar Jiban yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Kezoliman (AMAK) untuk mencari keberadaan Arsin dan mendesak aparat hukum agar segera menangkap Kades Kohod.

" Kenapa harus bersembunyi setelah kasus ini mencuat? Bukannya dulu pernah sesumbar bahwa dia (Arsin,red) tidak bisa diproses hukum oleh Presiden sekalipun ? Masyarakat Desa Kohod mendesak polisi agar segera menangkap Arsin," tandasnya.

(Rifai Sogiri)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dicari Warga dan Polisi Gara-gara Pagar Laut, Kades Kohod Ternyata Sembunyi Di Bogor

Trending Now

Iklan