 |
| Foto: Dok. (Indra/SC) Bupati Cianjur dr. Wahyu Ferdian terjun langsung ke lokasi hanyutnya jembatan Cibogo - Cipanas. |
SUARA CIANJUR | SUKARESMI – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Cianjur pada Minggu siang (2/3/2025) membawa dampak besar di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan Jembatan Cibogo, yang menjadi penghubung utama antara Kampung Ciwalen Pasar, Kampung Cibogo, Cinangka, dan Sentul, runtuh sekitar pukul 22.20 WIB. Jembatan yang dibangun pada tahun 2004 ini tak mampu menahan derasnya aliran air sungai yang mengikis pondasi. Akibatnya jembatan hanyut terbawa derasnya air sungai, sehingga akses transportasi warga setempat lumpuh total.
Sebagai bentuk respons cepat, Bupati Cianjur, dr. Muhammad Wahyu Ferdian, langsung turun ke lokasi kejadian. Dengan didampingi oleh Kepala Dinas PUPR, BPBD, Danramil, Kapolsek, Camat Sukaresmi, Kepala Desa, beserta warga terdampak, ia meninjau kondisi jembatan dan berdialog langsung dengan masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Wahyu menyampaikan rasa empatinya kepada warga atas bencana ini dan menekankan pentingnya langkah tanggap untuk mengatasi situasi agar aktivitas masyarakat bisa segera normal kembali.
"Jembatan ini runtuh akibat debit air yang sangat tinggi yang menggerus pondasi. Jelas situasi ini tidak diinginkan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Setelah kami melakukan tinjauan langsung bersama tim terkait, kami sudah berkoordinasi untuk langkah awal. Kami sepakat akan segera membangun jalur alternatif sementara agar pejalan kaki dan pengendara motor dapat melintas," ujar Wahyu, Senin (3/3/2025).
Bupati Wahyu memahami betul besarnya peran Jembatan Cibogo bagi masyarakat. Tak hanya menjadi jalur vital untuk aktivitas ekonomi warga, tetapi juga menjadi akses penting bagi anak-anak menuju sekolah. Untuk itu, ia menegaskan bahwa langkah sementara ini menjadi prioritas pertama, sementara pemerintah melakukan kajian mendalam untuk pembangunan jembatan secara permanen.
"Tentunya untuk jembatan permanen kami harus kaji dulu, terutama dari aspek teknis seperti kontur sungai dan kondisi geografis. Namun yang paling penting adalah memastikan warga punya akses darurat secepat mungkin. Saya berharap proses pembangunan ini bisa dilakukan sesegera mungkin, mengingat urgensinya yang sangat tinggi," tambahnya.
Di sisi lain, Kepala Desa Ciwalen, Budiyanto, S.AP, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi yang menimpa warganya. Menurutnya, akses transportasi tidak hanya mendukung kebutuhan harian warga, tetapi juga sangat berpengaruh pada keberlanjutan perekonomian desa. Ia bersinergi penuh dengan pemerintah daerah untuk menemukan solusi yang cepat dan efektif.
"Situasi ini jelas memprihatinkan. Kami dari pemerintah desa segera bermusyawarah dengan para perangkat desa, RT, dan RW. Mulai besok, kami akan bahu-membahu mencari akses alternatif tercepat bagi warga, sementara kami menunggu realisasi pembangunan permanen dari pemerintah daerah," ujar Budiyanto.
 |
| Foto: Dok. (Indra/SC) Bupati Cianjur berjanji akan membangun jalur alternatif, agar kegiatan masyarakat tetap berjalan. |
Ia juga menjelaskan bahwa kebutuhan mendesak warga, seperti kelancaran aktivitas ekonomi dan pendidikan, menjadi prioritas utama.
"Kami tentu berharap dalam beberapa hari ke depan sudah ada jalur alternatif yang bisa digunakan, baik untuk pejalan kaki maupun kendaraan roda dua. Hari ini, kami fokuskan dulu untuk rapat bersama dinas terkait dan membahas pelaksanaan teknis di lapangan," pungkasnya.
Warga setempat menyambut baik respons cepat dari pemerintah daerah dan desa. Meskipun kondisi cukup sulit, masyarakat optimis bahwa jalur alternatif akan segera siap dan solusi permanen dapat diwujudkan. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, warga, dan instansi terkait, diharapkan penanganan bencana ini dapat berjalan dengan baik serta mencegah dampak yang lebih besar ke depannya.
(Indra)
