Foto: Dok. (Indra/SC) Nampak dalam Photo Babinsa dan Babinmas mengamati pergerakan tanah di dalam rumah salah satu warga. |
SUARA CIANJUR | SUKARESMI - Intensitas hujan tinggi disertai durasinya yang lama menyebabkan terjadinya pergerakan tanah dibeberapa daerah di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur, menurut keterangan warga setempat, hujan turun dari malam hingga dini hari.
Pergerakan permukaan tanah cukup besar terjadi di desa rawabelut, hasil penelusuran awak media, bencana ini tidak hanya menyebabkan kerusakan pada jalan dan jembatan, tetapi juga membuat sejumlah rumah warga mengalami retak-retak, bahkan membahayakan penghuninya.
Kepala Desa Rawa Belut, Sharif Hidayat, turun langsung ke lapangan untuk meninjau dampak bencana, serta menginventarisir dampak kerusakan.
“ Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi pergeseran tanah di empat dusun. salah satunya di dusun 1 kampung baru rt. 01/04, dilapangan kami menemukan jalan gang terputus dan kondisi seperti ini bisa mengancam 3 hingga 4 rumah warga," ujar Kades nampak khawatir. Selasa (4/3/2025).
Foto: Dok. (Indra/SC) Infrastruktur jalan desa tak luput dari kerusakan, dampak dari pergerakan permukaan tanah. |
" Sementara di Kampung Lembur Kandang, Dusun 2, empat rumah dalam kondisi parah, dan satu di antaranya sudah tidak dihuni karena kondisinya bangunannya bisa membahayakan," imbuhnya.
Masih di wilayah Desa Rawabelut, tepatnya di Kampung Gunung Hawuk, tiga rumah lainnya dilaporkan mengalami keretakan besar. Tidak hanya rumah, fasilitas umum seperti jembatan ikut terdampak.
" Ada jembatan yang saat ini miring dan kemungkinan besar bisa putus jika pergerakan tanah terus terjadi. Selain itu, jalan di tanjakan Pasir Gadung juga sudah rusak parah dan mungkin perlu dialihkan," urainya.
Akibat dari pergerakan permukaan tanah, Sharif menegaskan bahwa dampaknya tidak hanya pada fisik infrastruktur, tetapi juga telah mengancam kenyamanan masyarakat. Kampung Pojok, misalnya, memiliki lima rumah yang kini dalam kondisi retak parah. Bahkan, akses jalan menuju kantor desa turut terancam dengan retakan yang terjadi setiap tahunnya.
Foto: Dok. (Indra/SC) Kades Rawabelut khawatir, jika cuaca ekstrim terus berlanjut, dikhawatirkan dampak kerusakan akibat pergerakan tanah semakin bertambah. |
Dalam pernyataannya, Sharif Hidayat berharap agar perhatian khusus diberikan oleh Bupati Cianjur dan pihak terkait untuk menangani situasi ini.
"Kami dari pemerintahan desa berharap Bupati Cianjur dapat memberikan perhatian serius terhadap bencana ini. Bantuan dari BPBD, PUPR, dan dinas terkait sangat kami butuhkan untuk membantu masyarakat yang terdampak dan membenahi infrastruktur yang rusak," harapnya.
“ Curah hujan yang terus terjadi membuat bencana ini semakin meluas setiap harinya. Kami memohon agar tindakan segera diambil supaya masyarakat kembali merasa aman dan nyaman. Jangan sampai kerusakan ini menghambat aktivitas warga dalam jangka waktu panjang,” terang Kades.
Penelusuran awak media suara cianjur menemukan tiga titik longsor baru, di Desa Sukamahi Kecamatan Sukaresmi, yang mengakibatkan jalan utama terputus total. Kerusakan ini menambah daftar panjang masalah yang dihadapi wilayah Sukaresmi akibat bencana ini.
Diharapkan langkah cepat dan tepat segera diambil oleh pihak terkait untuk memulihkan infrastruktur yang rusak dan memitigasi dampak lebih buruk.
(Indra)