Kunjungan Kerja di Pacet Cianjur, Menhut RI: Selaraskan Kepentingan Konservasi Alam dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat

suaracianjur.com
Maret 22, 2025 | 19:26 WIB Last Updated 2025-03-22T12:32:32Z
Foto: Dok. (BetIndrayama/SC) Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melaksanakan kegiatan kunjungan kerja ke Cianjur, tepatnya di desa ciputri kecamatan pacet, ia dan rombongan memperkenalkan program strategis nasional kementerian kehutanan (22/3/2025).

SUARA CIANJUR | PACET - Program Perhutanan Sosial dirancang untuk menjadi solusi strategis dalam menyatukan dua kepentingan utama dalam konservasi alam, yaitu; pelestarian hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pendekatan berbasis produktivitas.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni di dampingi rombongannya dalam rangka mengenalkan program perhutanan sosial yang berbasis produktivitas kepada warga desa ciputri kecamatan pacet kabupaten cianjur.

" Pentingnya program Perhutanan Sosial sebagai solusi strategis dalam menyatukan dua kepentingan utama: pelestarian hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pendekatan berbasis produktivitas," terang Menhut dalam sambutannya didepan warga Pacet, Sabtu (22/3/2025).

Ia juga menegaskan, bahwa Perhutanan Sosial membawa perubahan paradigma dalam pengelolaan hutan. Program ini memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk tidak hanya menjaga kelestarian hutan, tetapi juga memanfaatkannya secara produktif dan bertanggung jawab. 

" Dulu, masyarakat hanya melihat hutan sebagai entitas yang jauh dan tidak dapat disentuh. Namun, sekarang mereka memiliki hak legal untuk mengelola lahan, menghasilkan manfaat ekonomi, dan menjaga kelestariannya untuk masa depan," tutur Menhut dengan penuh optimisme.

Program yang telah berjalan ini mencatat pencapaian signifikan berupa pemberian akses kelola terhadap 8,2 juta hektar lahan hutan kepada masyarakat. Namun, Menteri tetap menyebut bahwa masih ada tugas besar yang harus diemban. 

" Kita masih memiliki sekitar 4 juta hektar potensial akses kelola, plus 3 juta hektar dari peta indikatif yang memungkinkan untuk dimanfaatkan, asalkan pengelolaannya dilakukan dengan pendekatan kelestarian," jelasnya. 

Ia menambahkan, pengelolaan yang baik tidak hanya membantu lingkungan, tetapi juga membawa dampak langsung bagi taraf hidup masyarakat di sekitarnya.

Salah satu fokus besar pemerintah adalah memastikan lahan yang telah diberikan kepada masyarakat bisa diolah secara produktif dengan nilai ekonomi yang tinggi. 

Dalam hal ini, Menteri Kehutanan secara khusus menyebut kopi sebagai komoditas unggulan yang memiliki potensi besar. Salah satu contoh nyata adalah kopi Sarongge yang telah terkenal hingga ke pasar internasional. 

" Kopi tidak hanya bernilai ekonomis tinggi, tapi juga memiliki fungsi ekologis dengan membantu penghijauan lahan kritis. Apalagi, kopi adalah tanaman yang selaras dengan ekosistem hutan," kata Raja Juli.

Namun, tambahnya, meraih keberhasilan dalam upaya ini membutuhkan kerja sama erat dari berbagai pihak. Ia mengingatkan bahwa pemerintah, tokoh masyarakat, petani lokal, hingga sektor swasta harus bersinergi. 

" Ini adalah pekerjaan besar yang tidak bisa dilakukan sendirian. Semuanya harus terlibat, mulai dari penyediaan bibit unggul, pelatihan tentang teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan, hingga pengelolaan pasca-panen untuk meningkatkan nilai jual hasil produksi," paparnya.

Selain kopi, Menteri juga membuka peluang untuk pengembangan tanaman produktif lain yang cocok untuk wilayah masing-masing, seperti pohon buah-buahan, rempah-rempah, dan tanaman palawija. Dengan keragaman tersebut, hasil dari hutan dapat dimaksimalkan tanpa merusak keanekaragaman hayati yang ada.

Dengan semangat kolaborasi, Menhut menjelaskan pentingnya program Perhutanan Sosial sebagai batu loncatan menuju masa depan yang lebih baik. Bahkan Ia menyebut penghijauan hutan yang produktif akan melahirkan generasi yang lebih sadar lingkungan sekaligus mandiri secara ekonomi. 

“ Setiap bibit yang kita tanam hari ini akan menjadi warisan berharga untuk anak cucu kita. Bukan hanya untuk menikmati lingkungan yang lestari, tetapi juga untuk hidup yang lebih berdaya dan sejahtera," tuturnya dengan penuh harap.

Di akhir kunjungannya, Menteri Kehutanan mengajak masyarakat untuk terus menjaga semangat bersama dalam melestarikan hutan. Dengan mengembangkan pendekatan sinergis antara pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi, ia yakin bahwa hutan Indonesia akan menjadi contoh nyata harmonisasi antara manusia dan alam.

“ Ini adalah cerita tentang menyatukan manusia dan alam. Kita tidak hanya bercakap mengenai pelestarian hutan, tetapi juga mengenai membangun komunitas yang mandiri dan tangguh. Bersama-sama, kita bisa menciptakan hutan yang hidup dan masyarakat yang sejahtera.” kata Menhut RI Raja Juli Antoni.

(Bet)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kunjungan Kerja di Pacet Cianjur, Menhut RI: Selaraskan Kepentingan Konservasi Alam dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Trending Now

Iklan