Lestarikan Taman Nasional, TNGGP Bersama LHK Jalin Kemitraan Konservasi

suaracianjur.com
Maret 22, 2025 | 00:07 WIB Last Updated 2025-03-21T17:13:54Z
Foto: Dok. (Indra/SC) Sosialisasi konservasi taman nasional menjadi langkah awal untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam pelestarian kawasan konservasi tanpa mengabaikan penghidupan mereka.

SUARA CIANJUR | CIPANAS - Isu pelestarian alam selalu menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat Indonesia, bahkan PBB melalui UNEP organisasi dunia yang membidangi pelestarian alam menjadikan kawasan TNGGP sebagai cagar biosfer, paru parunya dunia.

Hal itulah yang melatarbelakangi Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Wilayah I Cianjur bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkomitmen membangun kemitraan konservasi alam.

Keduanya berkomitmen membangun langkah kongkrit untuk menjaga kelestarian kawasan konservasi yang kaya akan keanekaragaman hayati. Langkah tersebut diawali dengan menggelar sosialisasi kemitraan konservasi di Hotel Lautan Berlian Sindangjaya, Cipanas- Cianjur 

" Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat penggarap guna menyelaraskan pemanfaatan lahan dengan tanggung jawab bersama dalam menjaga ekosistem taman nasional," terang Kepala Balai TNGGP Adhi Nurul Adhi, S.Hut., M.Sc. Pada Jumat (21/3/2025).

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 Tahun 2024. 

Menurutnya sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam pelestarian kawasan konservasi tanpa mengabaikan penghidupan mereka. 

" Kami bertugas mengarahkan masyarakat penggarap untuk berpartisipasi dalam program kemitraan konservasi," jelasnya.

Sambung Adhi, tujuan utamanya adalah memastikan fungsi ekologis kawasan kembali pulih dan menjaga keanekaragaman hayati yang berperan penting bagi ekosistem nasional.

Adhi menambahkan, melalui program ini, pemerintah juga mendorong masyarakat untuk menghindari praktik ilegal, seperti jual beli lahan di kawasan konservasi, kemudian menjadikan pelestarian kawasan sebagai kepentingan bersama. 

" Kawasan taman nasional adalah aset lingkungan yang bernilai tinggi. Dengan merawatnya, kita tidak hanya menjaga habitat flora dan fauna tetapi juga memastikan bahwa fungsi ekologis kawasan tetap berjalan demi keberlangsungan hidup kita," bebernya.
Foto: Dok. (Indra/SC) Peserta sosialisasi konservasi TNGGP.

Masih dalam kegiatan yang sama, Yunis, Kepala Tekhnik Panas Bumi PT. Daya Mas Geo Patra (DMGP) menekankan pentingnya menjaga lingkungan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Menurutnya, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki peran vital dalam keseimbangan ekosistem dan harus dilestarikan agar dapat terus memberikan manfaat jangka panjang. 

" Kawasan konservasi seperti TNGGP adalah warisan alam yang tidak bisa digantikan. Penting bagi kita untuk berpikir jauh ke depan dan memastikan ekosistem di sini tetap kuat," terang Yunis.

" Jika alam rusak dampaknya akan meluas dan mempengaruhi kehidupan manusia," sambungnya.

Masih kata Yunis, menjaga kawasan taman nasional tidak hanya tentang pelestarian, tetapi juga tentang memanfaatkan alam secara bijak dan berkelanjutan. 

" Lingkungan yang terjaga dapat memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat sekitar, seperti air bersih, udara segar, serta potensi ekologis untuk mendukung kehidupan mereka. Apa yang kita lakukan hari ini adalah investasi untuk kelangsungan hidup generasi mendatang," katanya.

Selanjutnya ucapan narasumber di tanggapi oleh M. Nandang seorang petani asal desa Sindangjaya yang menjadi peserta sosialisasi, ia selama ini menggantungkan penghidupannya pada pemanfaatan kawasan taman nasional. 

Menurutnya, sosialisasi ini memberikan pencerahan baru tentang pentingnya menjaga ekosistem taman nasional sebagai bagian dari kehidupannya. 

" Kami awalnya tidak tahu bahwa kawasan ini memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan alam. Sekarang kami semakin yakin bahwa menjaga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah tanggung jawab bersama, untuk kebaikan lingkungan dan generasi masa depan," tuturnya.

Tanggapan serupa disampaikan Kepala Desa Sindangjaya, H. Deden Muhammad Syahir Fauzi, ia mengapresiasi komitmen dan langkah kongkrit yang dilakukan TNGGP bersama Kementerian LHK. 

" Sebagian besar masyarakat kami, sekitar 90%, mendukung program ini," ucap Deden.

Sambung Deden, masyarakat menyadari bahwa pelestarian taman nasional memberikan dampak besar bagi ekosistem dan kesejahteraan mereka. 

" Kami berharap upaya seperti ini terus dilakukan untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan," harapnya.

Dengan program kemitraan konservasi, TNGGP bersama Kementerian LHK yang mengedepankan pendekatan inklusif untuk menjaga ekosistem taman nasional. 

Kolaborasi antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat diharapkan mampu melindungi keutuhan kawasan konservasi sambil memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. 

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango bukan hanya menjadi aset ekologi, tetapi juga fondasi bagi keberlanjutan hidup manusia di masa depan.

(Indra)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lestarikan Taman Nasional, TNGGP Bersama LHK Jalin Kemitraan Konservasi

Trending Now

Iklan