Menteri Kehutanan dan Bupati Cianjur Bahas Pengelolaan Berkelanjutan Program Perhutanan Sosial

suaracianjur.com
Maret 22, 2025 | 23:54 WIB Last Updated 2025-03-22T17:03:42Z
Foto: Dok. (Indra/SC) Nampak dalam photo Bupati Cianjur dr. Muhammad Wahyu Ferdian sedang melihat komoditi unggulan desa ciputri, bahan baku kopi sarongge yang terkenal sampai mancanegara.

SUARA CIANJUR | PACET - Desa Ciputri Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, menjadi tempat strategis bagi kegiatan kunjungan kerja Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, kegiatan Menhut di Desa Ciputri Pacet didampingi oleh Bupati Cianjur.

Kunjungan ini berfokus pada pengembangan program "Perhutanan Sosial" sebagai langkah strategis pemerintah untuk mengharmonisasi pelestarian hutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan yang ramah lingkungan, produktif, dan berkelanjutan.

Dalam sesi wawancara dengan awak media suara cianjur dilokasi kegiatan, Bupati Cianjur dr. Muhammad Wahyu Ferdian menjelaskan, bahwa komunikasi intensif dengan Kementerian Kehutanan menjadi langkah awal untuk mendata dan memetakan seluruh areal yang berpotensial dalam program ini. 

Tidak hanya itu, pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan lahan secara legal dan berorientasi hasil. 

Pelatihan teknis juga akan diberikan agar masyarakat mampu mengelola lahan sesuai pola yang menguntungkan tanpa merusak ekosistem hutan.

" Dibidang pertanian kehutanan, metode tumpang sari akan diterapkan, di mana kami mendorong penanaman tanaman besar seperti kopi dan alpukat. Di sisi lain, tanaman kecil seperti kapulaga, jahe, dan kunyit dapat menjadi alternatif sumber penghasilan yang lebih cepat bagi petani," terang Bupati Wahyu, Sabtu (22/3/2025).
Foto: Dok. (Indra/SC) Nampak dalam photo Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni didampingi Bupati Cianjur dr. Muhammad Wahyu Ferdian sedang berbincang dengan salah satu tokoh masyarakat setempat.

" Semua ini dilakukan agar masyarakat tidak hanya menjaga kelestarian hutan, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi langsung," imbuhnya.

Terkait masalah yang sebelumnya dihadapi, seperti penggundulan hutan secara ilegal, Bupati menjelaskan bahwa itu terjadi karena masyarakat membutuhkan lahan, tetapi mereka tidak memiliki kebijakan yang jelas untuk mengelolanya secara legal. 

" Setelah pemerintah turun tangan dengan sosialisasi dan program pengelolaan yang baik, banyak lahan yang awalnya gundul kini kembali hijau," jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa program "Perhutanan Sosial" sama sekali tidak membuka celah untuk praktik jual-beli lahan hutan oleh oknum yang nakal. 

" Program ini adalah upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat. Lahan hutan ini ditujukan untuk dikelola, bukan untuk dijual-belikan. Kalau ada pelanggaran, baik penebangan hutan secara liar maupun jual-beli ilegal, tentunya akan kami dorong untuk diproses sesuai hukum," bebernya.

" Semua pihak harus memahami bahwa pengelolaan hutan ini demi kepentingan bersama," sambungnya.

Diharapkan dengan penguatan program "Perhutanan Sosial" Desa Ciputri dapat menjadi model pengelolaan hutan yang berkelanjutan sekaligus menjadi contoh upaya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam. 

" Program ini juga menjadi langkah nyata untuk menciptakan solusi ekonomi di tengah tantangan global terkait pelestarian ekosistem hutan," tutup Bupati Wahyu mengakhiri sesi wawancara dengan awak media suara cianjur.

(Indra)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menteri Kehutanan dan Bupati Cianjur Bahas Pengelolaan Berkelanjutan Program Perhutanan Sosial

Trending Now

Iklan