Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kampung Cilengsir Kadupandak, Tagih Janji Pemerintah

suaracianjur.com
Maret 07, 2025 | 16:53 WIB Last Updated 2025-03-07T09:59:29Z
Foto: Dok. (Hikman/SC) Rumah warga Kp. Cilengsir tertimbun longsoran material tanah akibat terjadinya pergerakan tanah, Kamis (6/3/2025).

SUARA CIANJUR | KADUPANDAK - Cuaca ekstrim bisa berdampak buruk pada beberapa daerah di Kabupaten Cianjur, terutama wilayah yang kontur tanahnya tidak stabil, seperti yang terjadi di Kp. Cilengsir Desa Wargasari Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur, pada hari Kamis, 6 Maret 2025 pada pukul 04.30 WIB dini hari kemarin, terjadi pergerakan permukaan tanah, sehingga mengakibatkan terjadinya tanah longsor. Jumat (7/3/2025).

Sebelumnya bencana alam pergerakan tanah di Kp. Cilengsir pernah terjadi pada hari Jumat, 22 Nopember 2024, puluhan rumah warga mengalami kerusakan, warga terdampak terpaksa mengungsi ditempat aman, yakni balai desa, bahkan sebagian tinggal dikontrakan. Dan kini tertimpa kembali musibah, dengan peristiwa yang sama, mirip dengan lirik lagu Iwan Fals yang legendaris "Luka Lama Kambuh Kembali".

Pada peristiwa bencana alam tahun lalu, menurut keterangan Misbar (56) warga cilengsir. Pemerintah sempat memberi angin segar, kepada warga terdampak, mereka (warga-red) sempat dijanjikan akan di relokasi, serta akan menerima bantuan uang sebesar Rp. 600 ribu, selama 6 bulan kedepan untuk biaya sewa kontrakan rumah.

" Namun hampir 4 bulan berlalu warga menunggu janji tersebut dengan ketidak pastian, dan pada akhirnya beberapa warga yang terdampak ada yang kembali ke lokasi zona merah dengan mengambil resiko tinggi ketika ada bencana susulan," beber Misbar, Jumat (7/3/2025).
Foto: Dok. (Hilman/SC) Warga yang rumahnya tertimpa longsoran material tanah terpaksa mendirikan tenda.

Bahkan Misbar mengaku bahwa dirinya merupakan salah satu warga nekad yang mendirikan gubuk kecil di lokasi zona merah tersebut hanya untuk persinggahan tempat tidur karena kalau terus terusan mengontrak tidak punya biaya.

" Iya betul saya terpaksa mengambil resiko dengan membangun gubuk kecil ukuran 3x3 meter persegi di lokasi rawan bencana yang sudah di cap zona merah oleh BPBD," akunya pada awak media suara cianjur.

" Karena menunggu bantuan dari pemerintah tak kunjung datang jadi apalah daya saya megambil resiko," Imbuhnya.

Sambung Misbar. Dan kini akibat hujan deras kemarin terjadi kembali longsor, hingga mengakibatkan  hampir menimbun gubuk yang saya dirikan dan baru selesai 3 hari lalu.

(Hikman)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kampung Cilengsir Kadupandak, Tagih Janji Pemerintah

Trending Now

Iklan