Foto: Dok. (Indra/SC) Photo bersama pengurus GKAI, Forkopimcam dan Masyarakat sekitar Gereja sebagai penerima manfaat. |
SUARA CIANJUR | CIPANAS - Gereja Kristen Alkitab Indonesia (GKAI) Puncak menggelar bakti sosial dengan membagikan 125 paket sembako kepada warga di Kampung Tegalega, Desa Palasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Minggu (2/3/2025).
Selain menyambut datangnya bulan Ramadhan, bulan yang sangat di sucikan Umat Islam, Hal tersebut dilakukan pihak gereja dalam rangka perwujudan toleransi antar umat beragama di Indonesia, khususnya di Cipanas.
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Letkol ARM Raden Florensius F.R., S.T., M.I.P. (Komandan Batalion Armed 5 Pancagiri), Pdt. Parhimpunan Simatunpang, Dipl.Th., S.E., MBA., Ph.D. (Gembala GKAI Puncak), H.M. Ridwan, S.H. (Kepala Desa Palasari), serta masyarakat setempat.
Pdt. Parhimpunan Simatunpang menegaskan, pembagian sembako ini adalah bentuk nyata dari kasih dan kepedulian gereja kepada masyarakat sekitar, terutama warga Muslim yang akan menjalani Ramadan. Ia menekankan bahwa acara ini murni aksi sosial yang dilakukan oleh gereja tanpa kaitan dengan isu atau konflik yang mungkin terjadi di luar kegiatan tersebut.
“ Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk kasih kami kepada masyarakat sekitar, khususnya tetangga kami yang beragama Islam di RW 12, RT 01, 02, dan 03. Tahun ini, kami menyalurkan 125 paket sembako, terutama untuk warga lansia," ujarnya Minggu (2/3/2025).
" Saya berharap, kegiatan seperti ini bisa terus mempererat hubungan kami dengan lingkungan di sini. Kami selalu melakukannya setiap tahun, meskipun tidak diekspos secara berlebihan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti gibah,” terang Pdt. Parhimpunan.
Pdt. Perhimpunan menambahkan, keberadaan gereja di Palasari yang telah berdiri selama empat dekade mendapat dukungan penuh dari masyarakat sekitar.
" Kami sangat menghargai dukungan warga selama ini. Kegiatan ini juga ingin menunjukkan bahwa masyarakat sekitar selalu bersama kami," imbuhnya.
Sambungnya, apabila ada spanduk atau isu tertentu yang Anda lihat, itu sepenuhnya kami tujukan kepada otoritas terkait, bukan kepada warga. Kami berharap gereja ini bisa terus berdampingan dengan warga.
Kepala Desa Palasari, H.M. Ridwan, S.H., memuji tindakan sosial GKAI Puncak, yang menurutnya sudah menjadi tradisi untuk menunjukkan rasa solidaritas terhadap masyarakat sekitar.
Ia menuturkan bahwa kolaborasi antara gereja dan masyarakat telah terjalin dengan baik sejak dahulu kala.
“Alhamdulillah, dari dulu hubungan antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak gereja sangat baik. Gereja ini memang didirikan untuk mendekatkan umat Nasrani agar bisa beribadah tanpa harus jauh-jauh. Kolaborasi seperti ini adalah hal positif yang selaras dengan makna toleransi dalam beragama,” kata Ridwan.
Ridwan juga berharap kegiatan berbagi seperti ini bisa menjadi teladan bagi semua elemen masyarakat, terutama dalam menyambut Ramadan.
"Kegiatan ini membuktikan bahwa berbagi kasih itu universal. Warga yang menerima bantuan merasa sangat terbantu, dan ini adalah contoh toleransi yang harus kita pelihara," terangnya.
Irene Hasianna Panggabean, salah satu jemaat gereja, juga menegaskan bahwa seluruh kegiatan gereja selalu didasarkan pada penghormatan kepada keberagaman.
" Kami selalu menjunjung tinggi prinsip, 'Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.' Artinya, kami sangat menghormati dan berkomitmen untuk hidup berdampingan dengan masyarakat,” jelas Irene.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemasangan spanduk terkait isu gereja yang sedang berlangsung tidak ditujukan kepada warga, melainkan kepada pihak-pihak otoritas.
" Spanduk-spanduk itu adalah ungkapan hati kami atas situasi yang kami hadapi, tetapi bukan mengarah kepada masyarakat. Sebaliknya, warga di sini sudah mendukung gereja kami sejak dulu, bahkan mendoakan agar ada solusi terbaik,” ujarnya.
Salah satu warga lansia yang menerima bantuan menyampaikan rasa syukur atas kegiatan tersebut.
“ Sudah sejak dulu, gereja ini sering berbagi dengan masyarakat, terutama lewat kegiatan sosial seperti ini. Kami sangat mendukung keberadaannya, dan semoga gereja ini terus membawa manfaat bagi kami semua,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, GKAI Puncak berharap dapat terus menunjukkan semangat kasih, solidaritas, dan toleransi yang sejati. Hal ini terlihat dari keakraban yang terjalin antara gereja dan masyarakat Desa Palasari, meskipun mereka berasal dari keyakinan yang berbeda.
(Indra)