Bantuan PIP SDN Winayaloka Digondol Secara Misterius, Orang Tua Siswa Tuntut Penjelasan Pihak Sekolah dan Bank BRI

suaracianjur.com
April 22, 2025 | 08:54 WIB Last Updated 2025-04-22T02:16:59Z

Foto: Dok. (GoesJoy/SC) Sekolah Dasar Negeri Winayaloka Pacet Cianjur.

SUARA CIANJUR | PACET - Diah alias Eneng, orang tua wali murid penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) SDN Winayaloka- Pacet merasa sangat kecewa, pasalnya ketika hendak mencairkan dana bantuan PIP anaknya di Bank BRI Pasekon saldonya kosong, di duga sudah ada yang mencairkan. Selasa (22/4/2025).

" Berbekal surat rekomendasi dari pihak SDN Winayaloka yang ditanda tangani oleh kepala sekolah, saya bersama suami dan anak saya datang ke BRI Pasekon hendak mencairkan dana bantuan program indonesia pintar, namun pihak bank mengatakan saldonya kosong," tutur Eneng kepada awak media suara cianjur, Senin (21/4/2025).

" Mendengar penjelasan seperti itu kami kaget, siapa yang mencairkan? soalnya kami tidak merasa pernah mencairkan dana PIP," ungkapnya.

Diah menambahkan, hasil printout membuktikan pada tanggal 01/11/2022 bantuan PIP sudah ada masuk saldo. Rp.450.000, namun di tanggal 03/11/2022 angka tersebut sudah ada yang mendebet/sudah ada yang mencairkan, padahal saya beserta suami tidak pernah mencairkan dana bantuan anak saya.

" Pada saat itu kami langsung mempertanyakan kepada pihak BRI siapa yang telah mencairkan dana bantuan anak saya? Pihak BRI Pasekon pun menjawab nanti kami coba cek terlebih dahulu, akan dicari siapa yang mencairkannya, nanti ibu kami kabari minta no. Kontak Hp ibu saja nanti kami hubungi," bebernya menirukan ucapan pihak Bank Himbara tersebut.

" Pada saat itu saya sangat kecewa di benak kami menyisakan tanda tanya besar, kok bisa pihak BRI melayani dan mencairkan dana hak anak saya kepada pihak lain yang bukan haknya, Kok bisa begini pihak Bank BRI," keluh Diah nampak sangat kecewa.

Selanjutnya Diah meminta pihak bank BRI Pasekon untuk menerbitkan kembali buku rekening.

" Namun pihak bank menjawab tidak bisa dibuatkan dengan alasan bahwa rekening tersebut sudah closing, diganti dengan rekening yang lain. Selanjutnya kami meminta ke pihak BRI Pasekon untuk mengeluarkan printout di no. rekening PIP anak saya sebagaimana tercantum dalam surat pengantar dari pihak sekolah," paparnya.

Sebelumnya pihak SDN Winayaloka melalui Yudi sang operator sekolah berkelit, bahwa pihaknya hanya mengurusi PIP reguler saja, bantuan PIP Habibah anaknya Eneng ada pengusulnya, dan si pengusulnya Yudi mengaku tidak tahu.

" Terkait PIP atas nama siswa Habibah bukan usulan pihak sekolah, itu diusulkan oleh pihak lain, yang kami urus PIP reguler, jadi kami tidak bisa mengurusnya," kelit Yudi saat dikonfirmasi awak media.

" Ketika akan diurus pihak sekolah tidak bisa, karena harus didampingi oleh pengusul, sementara pengusulnya kami tidak tahu," sambungnya.

Apa dasar aturan harus didampingi oleh pihak pengusul? kejar awak media, kembali bertanya kepada Yudi.

" Ya, di sistem ketika dibuka ada keterangan harus di dampingi pihak pengusul, sementara kami pihak sekolah tidak tahu siapa dan kemana kami harus menghubungi pihak pengusul tersebut," jawah Yudi memberikan dasar alasan.

Masih dilokasi yang sama di SDN Winayaloka, Kepala sekolah yang baru datang ikut angkat suara.

" Memang pernah ada yang datang ke sekolah mengaku bisa mengurus menawarkan program namun kami pihak sekolah tidak pernah menerima dan memberikan data kepada orang yang menawarkan tersebut," akunya.

(Goesjoy)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bantuan PIP SDN Winayaloka Digondol Secara Misterius, Orang Tua Siswa Tuntut Penjelasan Pihak Sekolah dan Bank BRI

Trending Now

Iklan