SUARA CIANJUR | PACET - Teka teki misteri bantuan aspirasi PIP SDN Winayaloka- Pacet tahun 2022 mulai menemui titik terang, setelah pihak Bank Himbara BRI Pasekon memberikan informasi terkait nama yang mencairkan dana bantuan tersebut kepada Farhan, selaku orang tua murid peserta didik di SDN Winayaloka. Sabtu (26/4/2025).
HB merupakan anak dari Farhan tercatat sebagai peserta didik kelas IV di SDN Winayaloka, ia tercatat sebagai salah satu penerima manfaat aspirasi bantuan PIP. Berdasarkan bukti riwayat transaksi dari pihak BRI Pasekon rekening aktivasi pada tanggal: 01/11/2022 dan pada tanggal : 03/11/2022 dana ditarik/debet. Namun dananya tidak pernah di terima penerima manfaat.
Sebelum permasalahan bantuan aspirasi PIP ini terungkap, para pihak yang sempat di konfirmasi awak media dan orang tua wali murid selalu berkelit, bahwa bantuan aspirasi PIP SDN Winayaloka tahun 2022 di kembalikan kepada negara.
Namun, bantahan Kepala Sekolah dan operatornya terpatahkan oleh bukti dan informasi yang diberikan oleh pihak Bank BRI Pasekon
Bahkan Yudi, operator SDN Winayaloka dan Gani Bagian PIP Kemendikbud Pusat sempat kompak sebut bantuan di kembalikan ke negara. Meskipun setelah di cek ulang oleh Gani orang Kemendikbud Pusat yang mengurusi keluhan PIP, menyimpulkan bahwa aspirasi PIP SDN Winayaloka atas nama HB telah dicairkan pihak lain dalam hal ini pihak pengusul.
Informasi dari Bank BRI Pasekon yang mencairkan dana aspirasi PIP SDN Winayaloka tahun 2022 adalah seorang guru berinisial D mantan tenaga pendidik di SDN Winayaloka yang saat ini sudah pindah tugas di SD lain.
Sebelumnya pada hari Selasa, 22 April 2025 diskusi terkait permasalahan bantuan PIP ditengahi oleh perwakilan dari Disdikpora Kabupaten Cianjur, Pengawas Bina, Kordik Pacet, Kepala Sekolah SDN Winayaloka Operator Sekolah, dan Gani, orang Kemendikbud Pusat yang mengurusi keluhan permasalahan PIP ikut dimintai tanggapannya Melalui sambungan telepon.
Pada kesempatan tersebut Gani menjelaskan, terkait permasalahan PIP HB berdasarkan hasil pengecekannya dana tersebut telah dicairkan oleh pihak pengusul, maka atas dasar informasi tersebut para pihak yang hadir menyimpulkan sementara bahwa dana PIP an. HB bukan retur ke negara melainkan telah dicairkan pihak lain dalam hal ini pengusul.
Menindaklanjuti informasi tersebut pada hari Rabu, 23 April 2025 orang tua wali murid di dampingi awak media suara cianjur melakukan konfirmasi lanjutan kepada pihak BRI Pasekon.
Dikantor BRI pasekon Farhan orang tua wali murid dan awak media menerima penjelasan dari CSO BRI.
" Sebagaimana telah kami jelaskan dihari sebelumnya kepada pak Farhan terkait dana PIP an. HB sudah dicairkan oleh pihak sekolah SDN Winayaloka secara kolektif," jawab bu Seila Putri.
Selanjutnya kami mempertanyakan kejelasan siapa yang telah mencairkan dana PIP tersebut?
" Sebentar ya pak untuk lebih jelasnya kami akan berkomunikasi dulu dengan pimpinan kami, baiknya bapak langsung ngobrolnya dengan pimpinan," jawab Seila.
Setelah menunggu sekian lama untuk bertemu langsung dengan pimpinan BRI unit Pasekon, Farhan akhirnya dipanggil pimpinan BRI untuk menghadap. Kemudian awak media bertanya kepada Farhan, apa yang di sampaikan pimpinan BRI unit Pasekon kepadanya.
" Jawaban dari pimpinan BRI unit Pasekon orang yang telah mencairkan dana PIP tersebut adalah pak Dasep, dan bukan hanya satu an. HB saja, melainkan ada 50 nama lebih yang telah dicairkan." terang Farhan menyampaikan kembali informasi dari pimpinan BRI unit Pasekon kepada awak media suara cianjur.
Mendapat informasi yang berharga dari BRI yang disampaikan melalui Farhan, awak media langsung melakukan konfirmasi kepada Kordik Pacet yang kebetulan saat itu berada di SDN Harapan.
Foto: Dok. (GoesJoy/SC) Dengar pendapat permasalahan aspirasi bantuan PIP SDN Winayaloka (Suara cianjur). |
Setelah bertemu Kordik di SDN Harapan, Kordik kemudian bertanya kepada awak media, memiliki informasi apa terkait PIP SDN Winayaloka?.
Selanjutnya setelah Kordik mengetahui siapa yang mencairkan dana PIP itu bukan pihak pengusul melainkan pak Dasep yang dulu pernah bertugas di SDN Winayaloka, kordik pun dibuat kaget mendengarnya.
" Oh kitu pak berarti yang mencairkan PIP tersebut pihak sekolah Winayaloka, kalau begitu saya akan kontak sekarang juga pak KS dan pak Dasep, ini harus segera diselesaikan," ucap Kordik Pacet.
Lanjut Kordik: "Pak saya tidak akan melindungi pihak yang salah, yang salah tetap salah yang benar tetap benar, pak kalau harus diutarakan saya baru resmi bertugas satu hari sekarang langsung menghadapi permasalahan ini." aku Kordik kepada awak media suara cianjur.
Setelah menunggu beberapa saat Kepala Sekolah Winayaloka pun datang menghadap Kordik yang saat itu kebetulan berada di SDN Harapan.
Awak media mencoba menyampaikan langsung informasi dari BRI unit Pasekon ke Kepala Sekolah Winayaloka, yang menyatakan bahwa dana PIP sudah dicairkan pihak sekolah secara kolektif.
" Pak abdi ngangkeun lepat, abdi ngaku nampi artos eta ti pak Dasep 11 juta langkung saurna ieu aspirasi kanggo digunakan pihak sekolah, namung ku abdi teu diemam artosna dipeserkeun kana laptop kanggo digunakeun di sakola," aku kepala sekolah Winayaloka kepada awak media, dalam bahasa sunda, di saksikan Kordik Pacet dan Ketua PGRI Pacet.
Lanjut KS Winayaloka; " Hapunten abdi ngangkeun lepat, abdi siap bertanggungjawab" ucapnya.
(Goesjoy)