Foto: Dok. (Indra/SC) Tumpukan sampah di bantaran sungai yang melintasi Kecamatan Sukaresmi, Pacet dan Cipanas. |
SUARA CIANJUR | CIPANAS RAYA - Sungai yang membentang membelah tiga kecamatan di cianjur utara, yaitu melewati Kecamatan Sukaresmi, Pacet dan Kecamatan Cipanas berpotensi tercemari limbah sampah pasar, rumah tangga dan industri rumahan.
Menurut Bayu Lukman Hakim Pembina Kawalhi sekaligus anggota Tim 16 citarum harum wilayah tengah, hal ini terjadi akibat dari kurangnya kesadaran semua elemen masyarakat terhadap menjaga keasrian, kebersihan lingkungan. Temuan ini kemudian menjadi sorotan utama Yayasan Kawalhi, organisasi lingkungan hidup yang telah berdiri sejak 22 April 2012 dan berkomitmen dalam pelestarian lingkungan melalui berbagai program dan kemitraan strategis. Selasa (22/4/2025).
" Sangat penting memberikan perhatian terhadap perilaku masyarakat yang masih belum sadar akan dampak buruk pembuangan sampah ke sungai. Masyarakat yang terus-menerus membuang sampah sembarangan bisa mengakibatkan kerusakan besar pada sungai, yang secara langsung mempengaruhi kualitas lingkungan sekitar dan infrastruktur jalan," ungkap Bayu. Pada Senin (21/4/2024).
“Aksi warga yang membuang sampah ke sungai telah menjadi ancaman serius bagi kelestarian daerah aliran sungai (DAS), termasuk DAS Cikundul. Kondisi sungai yang penuh dengan sampah mencerminkan kurangnya kesadaran kolektif," imbuhnya.
Sambung Bayu, harus ada edukasi yang masif dan intensif untuk mengubah pola pikir masyarakat. Selain itu, aksi nyata berupa upaya pembersihan sungai secara kolektif sangat penting, bukan hanya untuk menyelamatkan lingkungan tetapi juga untuk memberi contoh kepada masyarakat.
Ia menegaskan bahwa membersihkan sungai yang telah dipenuhi sampah harus menjadi prioritas bersama. Tidak hanya sebagai langkah restorasi, tetapi juga sebagai sarana edukasi visual bagi warga. Dengan melihat sungai yang bersih, masyarakat diharapkan dapat sadar dan tidak lagi mengulangi kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan.
Bayu menambahkan, masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dari satu sisi. Pemerintah terutama di tiga kecamatan tersebut, harus turun tangan melalui peraturan daerah yang tegas, seperti penerapan sanksi bagi pelaku pembuangan sampah sembarangan dan penyediaan fasilitas pembuangan sampah yang lebih memadai. Di sisi lain, tindakan komunal membersihkan sungai perlu dibarengi dengan program edukasi yang berkelanjutan agar masyarakat memahami dampak buruk dari kebiasaan tersebut.
Foto: Dok. (Indra/SC) Tumpukan sampah di bantaran sungai yang melintasi Kecamatan Sukaresmi, Pacet dan Cipanas. |
" Langkah-langkah seperti pembersihan sungai tidak hanya penting untuk mengembalikan ekosistem air yang sehat, tetapi juga sebagai bentuk edukasi langsung kepada warga. Ketika mereka melihat hasilnya, sungai yang kembali bersih, diharapkan akan muncul rasa tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Kesadaran semacam itu tidak bisa tumbuh tanpa ada usaha bersama dari pemerintah, aktivis, dan masyarakat,” terangnya.
Masalah yang diakibatkan oleh sampah ini berdampak langsung pada infrastruktur. Jalan-jalan di daerah sering kali terendam banjir akibat saluran air yang tersumbat. Kerusakan jalan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, hingga desa menjadi bukti nyata bahwa pencemaran sungai tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga kehidupan sehari-hari warga.
" Kawalhi, bersama mitra strategisnya, optimis bahwa masalah ini dapat diatasi melalui kolaborasi yang solid, edukasi yang lebih luas, dan aksi nyata pembersihan lingkungan. Melalui kerja keras semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Sungai yang bebas dari sampah tidak hanya akan memperbaiki kondisi ekosistem tetapi juga memberi manfaat besar bagi kehidupan sosial dan ekonomi warga di Kabupaten Cianjur," pungkasnya.
(Indra)