Foto: Dok. (Indra/SC) Pembongkaran makam keramat yang meresahkan warga sekitar tengah diratakan kembali oleh pemerintah desa cikancana. |
SUARA CIANJUR | SUKARESMI - Keresahan masyarakat yang tinggal di sekitar TPU Cilimus Sukaresmi berawal dari ide seorang warga ciwalen yang bernama Dudung untuk menata makam, hal tersebut dilakukan Dudung sesuai petunjuk dalam mimpinya untuk menjadikan area makam tempat bertawasul.
Hal tersebut disampaikan Nanang, Kades Cikancana saat diwawancarai awak media suara cianjur, masih kata Kades Nanang, respon pemerintah desa cikancana atas keresahan masyarakat tersebut, kemudian melaksanakan pembongkaran delapan makam baru yang di keramatkan.
Pembongkaran makam yang memantik keresahan masyarakat dilaksanakan dengan pengawasan forum komunikasi pimpinan kecamatan sukaresmi dan majelis ulama kecamatan sukaresmi.
Kades Nanang menambahkan, Ustad Dudung asal Ciwalen adalah sosok yang menata makam-makam tersebut, berawal dari mimpinya kemudian menjadikan area itu tempat tawasul.
" Ide Ustad Dudung yang diilhami dari mimpinya, dua tahun lalu sudah kami cegah, namun yang bersangkutan tidak mengindahkannya, pencegahan yang kami lakukan sudah sesuai ketentuan, lahir melalui musyawarah dengan MUI dan BPD," kilah Kades Nanang, Rabu (16/4/2025).
" Baru setelah viral di media sosial dan membuat resah masyarakat sekitar, yang bersangkutan harus siap dengan konsekuensinya," imbuhnya.
Tambah Kades Nanang, keberadaan makam-makam baru tersebut telah memicu keresahan warga, karena lokasinya berdekatan dengan makam keramat dan tidak memiliki izin resmi.
" Makam-makam ini didirikan oleh orang-orang dari luar daerah, sekitar dua tahun lalu tanpa koordinasi dengan pihak desa, kami pastikan makam tersebut tidak ada isinya, makanya kami ratakan kembali," terangnya.
Lebih lanjut Kades Nanang berharap tindakan tegas yang dilakukan pemdes cikancana dapat meredam keresahan warga dan mengembalikan ketertiban di TPU cilimus.
" Kami menghimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada pemerintah desa bila menemukan kejadian serupa, guna mencegah potensi konflik yang sama di kemudian hari," tuturnya.
" Keberadaan delapan makam baru berikut saung tawasulan yang dibangun tanpa izin resmi dan telah disepakati untuk dibongkar secara bersama dengan pihak Polsek Sukaresmi, serta warga. Tindakan ini dianggap penting untuk menjaga keharmonisan dan ketertiban lingkungan Desa Cikancana," pungkasnya.
(Indra)