Drama Loyalitas: Rakyat Bukan Back Ground Figuran Dalam Cerita Kariermu, Mereka Pemilik Studio

suaracianjur.com
April 18, 2025 | 22:20 WIB Last Updated 2025-04-18T15:31:46Z
Foto: Dok: (KabriMD/ASNVisual) Loyal ke pimpinan itu bagus, asal nggak sampai tega tutup mata pas rakyat sengsara (photo istimewa).

SUARA CIANJUR | CIANJUR - Loyal ke pimpinan itu mulia, tapi jangan sampai loyalitasmu kayak lem korea- terlalu lengket sampai susah mikir sendiri.

Bayangkan kamu pejabat, ASN, atau Aparat. Bos bilang, " Jangan gubris keluhan warga, fokus aja target dari atas."
Kamu jawab, " Siap Pak! Loyalitas nomor satu".

Eh, warga demo, listrik padam, harga cabai naik kayak harga kos dekat kampus.

Dan kamu? Tetap tersenyum manis di ruangan ber-AC sambil posting " Semangat melayani masyarakat," di medsos.

Loyalitas itu bukan berarti harus yes man 24 jam. Kalau bos salah, ya bilang, dengan sopan, tentu. Bukan langsung debat di group WhatsApp kantor. Tapi minimal jangan pura-pura buta. Karena beda tipis loh antara loyal dan ikut-ikutan tutup mata sambil nyanyi, "Semua baik- baik saja".

Ingat, rakyat itu bukan back ground figuran dalam cerita kariermu. Mereka itu penonton, sutradara, sekaligus pemilik studio. Kalau kamu cuma sibuk menyenangkan produser (alias pimpinan) tapi cuek sama yang nonton, siap- siap dramanya di bubarin rating.

Jadi mari kita akur: Loyal ke pimpinan boleh. Tapi kalau rakyat lagi susah, jangan pura-pura sibuk nge-print laporan, bukalah matamu, hatimu, dan minimal browser untuk cek keluhan warga.

Sesekali cek di pojokan kampung, siapa tau ada yang tersembunyi luput dari laporan. Jangan stop sebatas rumah pak kades doang.

(Kabri Ahmad | ASN Visual)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Drama Loyalitas: Rakyat Bukan Back Ground Figuran Dalam Cerita Kariermu, Mereka Pemilik Studio

Trending Now

Iklan